BANDUNG – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat (Jabar) Dedi Taufik mengatakan, bantuan yang bersumber dari Kemetrian Pariwisata dan ekonomi Kreatif, akan segera disalurkan.
Bantuang yang bernilai Rp 2.4 Triliun itu, diberikan untuk membantu mengatasi dampak pandemi COVID-19 bagi para pelaku industri pariwisata di Indonesia.
Dedi mengatakan, saat ini masih dalam proses pendataan para pekerja sektor pariwisata. Dengan cara membandingkan data yang kemarin.
‘’Sekarang kita sedang berkirim surat ke kabupaten-kota yang terdampak mana lagi. Supaya nanti ada solusinya, kebijakan yang dari Pak Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ada bantuan yang rencananya hibah untuk industri pariwisata,” ujar Dedi ketika ditemui, Senin (19/7).
Berdasarkan data pada Agustus-September tahun lalu, sebanyak 67.234 pekerja pariwisata kena dampak akibat COVID-19.
Rinciannya yakni pekerja Destinasi Wisata 17.817; Hotel 12.949; Restoran 2539; Pelaku Ekonomi kreatif 14.991; Biro Perjalanan 1890; Pelaku seni dan budaya 15.034.
“Dan kalau berbicara soal usaha pariwisata, jumlah yang terdampak itu untuk data tahun lalu ya, mencapai 2769 usaha dengan yang paling banyak itu sektor perhotelan. Dan pasti ini terus bertambah angkanya,” ujar Dedi.
Saat itu, kata Dedi, pemberian bantuan juga telah disalurkan kepada puluhan ribu pekerja tersebut. Sumbernya beragam, ada yang dari bantuan kemenpar hingga bantuan Gubernur Jabar.
Langkah penanganan yang di tahun lalu itu kita bagikan sembako untuk 35 ribu lebih tenaga kerja di sektor pariwisata.
Kemudian ada bantuan sosial dari Gubernur yang programnya dari Dinas Sosial menyasar ke 39.673 pekerja.
Hal tersebut yang coba kita lakukan untuk membantu rekan-rekan khususnya bagi yang terdampak pandemi ini,” terangnya.
Selain itu, bantuan sebesar Rp 277 miliar juga telah diberikan kepada sektor perhotelan, restoran dan industri pariwisata di empat Kabupaten/Kota di Provinsi Jabar.
“Kemarin Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Bogor, Kabupaten Bogor dapat Rp 277 miliar. Itu bantuan dari pemerintah pusat dari kementerian pariwisata semacam relaksasi,” ujarnya
“Mungkin nanti Bandung Barat kita usulkan sama Kabupaten Bandung, kemudian juga Bekasi, berarti tinggal daerah yang lainnya yang akan kita usulkan,” tambah Dedi. (mg10/red)