RANCAEKEK – Meluasnya penyebaran virus Covid-19 membuat Desa Nanjung Mekar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung gencar sosialisasi hingga penyemprotan.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Desa Nanjung Mekar, Meti Nurwati mengatakan, penyemprotan cairan disinfektan dilakukan secara rutin.
“Penyemprotan rutin di tingkat RT-RW sebulan sekali, kalau ada yg terpapar atau meninggal Covid-19 disemprot lagi,” ujar Meti kepada Jabar Ekspres di ruang kerjanya, Jumat (16/7) kemarin.
Meti menjelaskan, penyemprotan akan lebih diprioritaskan di luar jadwal rutin apabila ada warga yang terpapar virus Covid-19.
Terkait hal itu, sebelumnya di Desa Nanjung Mekar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung sempat banyak warga yang positif Covid-19.
“Dari seratus lebih warga pernah kena (positif Covid-19), Alhamdulillah jadi tinggal enam orang masih isolasi mandiri,” ucapnya.
Meti mengaku, dari banyaknya warga yang positif Covid-19 telah selesai menjalani masa isolasi mandiri dan dinyatakan sembuh.
“Ada yang meninggal dua orang, karena penyakit bawaan. Jadi sosialisasi gak selalu prokes tapi kalau ada yg terpapar,” pungkas Meti.
Ia menerangkan sosialisasi mengenai Covid-19 mulai dari protokol kesehatan hingga bagaimana menjalani masa isolasi mandiri memanfaatkan teknologi informasi.
“Lewat whatsapp grup, jadi melalui teknologi informasi kita ke tiap pengurus RT-RW dan lembaga-lembaga,” imbuhnya.
Dalam pemaparannya, Meti menuturkan, untuk ketahanan pangan bagi warga Desa Nanjung Mekar yang menjalani isolasi mandiri, selain pihak desa menganggarkan namun masyarakat juga gotongroyong.
“Ketahanan pangan karena dana desa terbatas, jadi soialisasi ke masyarakat untuk swadaya,” kata Meti.
“Kendalanya banyak, ada yang menentang. Alhamdulillah kesadaran masyarakat untuk bantu sesama, peduli kemanusiaan, sosial kebersamaan tinggi,” tutupnya. (bas)