CIMAHI – Pelayanan Instalansi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat dibuka kembali pada Selasa (6/7) lalu, dan membuka layanan khusus untuk pasien non-Covid-19.
Sebelumnya fasilitas IGD RSUD Cibabat ditutup pada Selasa (29/6) lalu karena beberapa tenaga kesehatan yang terpapar covid-19. Kini, nakes tersebut sudah dinyatakan sembuh dari covid-19.
“Dengan segala pertimbangan bahwa mulai hari Selasa (6/7) lalu, jam 11 siang kita sudah membuka kembali IGD dengan catatan bahwa sekarang kita memeriksa pelayanannya yang non-covid yang tanpa ketergantungan dengan oksigen,” kata Direktur RSUD Cibabat, Sukwanto Gamalyono saat dihubungi, Jumat (9/7).
Baca Juga:Harga Tes Swab Antigen Sudah Turun, Ini Penjelasan BPKPKelurahan Merdeka Kota Bandung Lakukan Jemput Bola untuk Vaksinasi Lansia
Gamal mengatakan, dalam artian tidak berkebutuhan khusus untuk penerima oksigen. Dikarenakan hingga saat ini pihaknya masih membutuhkan oksigen.
“Khusus oksigennya sendiri itu kita masih perhitungannya jam bukan per hari. Sehingga kami masih terus berupaya mendapatkan oksigen per jamnya. Dimana kami ini yang biasanya kebutuhan oksigen di waktu yang normal kebutuhan sekitar 280 paket tempat tidur kita butuh 3 juta liter per hari,” ujarnya.
Di samping itu, penerimaan oksigen yang didapatkan hanya setiap per 5 jam kira-kira sekitar 800 jam per harinya sehingga dalam 803 menit, pihaknya hanya bisa merawat 33 pasien covid.
“Sementara pasien yang kita rawat sekarang 38 pasien covid itu pun berarti harus pengurangan-pengurangan,” tuturnya.
“Sekarang yang selama ini di rawat itu fase kuning sama fase merah artinya yang sudah membutuhkan oksigen rata-rata paling sedikit yang setiap satu menit membutuhkan 15 liter oksigen,” terangnya.
Dalam fenomena yang terjadi hampir sekitar 85 persen banyaknya pasien covid yang datang, sehingga ada beberapa yang berkebutuhan memang penanganan tersebut dilayani.
“Tapi ada juga yang memang perawatan isoman kita arahkan dengan edukasinya yang sebagian ke refer ke rumah sakit lain,” ujarnya.
Baca Juga:Harus Ada Menteri yang Bertanggung Jawab Atas Kedatangan TKADinkes Depok Harapkan Bantuan Oksigen Segera Tersalurkan
Pihaknya merasa, fasilitas yang sudah siapkan oleh rumah sakit dengan ketersediaan SDM yang sudah siap, namun masih keterbatasannya obat-obatan dan masih krisis oksigen. Sehingga pelayanan pun tidak bisa maksimal.
“Karena memang kita sudah tidak mampu lagi untuk menampung yang berkebutuhan oksigen, untuk pasien yang sudah kita rawat masih cukup survive, cukup berusaha bagaimana supaya bisa terpenuhi,” tutupnya. (Mg5)
