CIMAHI – Meningkatnya kasus Covid-19 dan korban meninggal akibat penyakit ini membuat lahan pemakaman khusus Covid-19 semakin berkurang. Akibatnya, para tenaga kesehatan sulit mendapatkan lahan untuk pemakaman penderita Covid-19.
“Mengenai makam, makam kita yang San Tiong yang sudah penuh. Kemudian di Lebaksa’at itu ada beberapa tempat yaitu blok c dan blok b, blok d yang kita sudah siapkan, semuanya sudah penuh, yakni 270 liang,” kata Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, Jumat (2/7).
“Sampai saat ini, kita tinggal 89 liang, sehingga diperkirakan apabila (memakamkan) sehari 5 (jenazah), berarti hanya sekitar 15 sampai 16 hari,” sambung Ngatiyana.
Rencananya, Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi akan menyiapkan tempat pemakaman Covid-19. Kemungkinan lahan tersebut berada di Gunung Bohong, Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah.
“Hanya dijadikan sebagai cadangan, apabila terjadi lonjakan pada kenaikan kasus,” katanya.
Di samping itu, Ngatiyana menyebut, saat ini terjadi kekurangan tenaga kesehatan di Kota Cimahi.
“Kita sudah membuat pengumuman merekrut tenaga kesehatan dan dokter. Siapa yang menjadi dokter relawan dan itu juga ada honornya,” ucapnya.
Namun saat ini, pendaftarnya masih sedikit sehingga perlu penambahan dari tenaga kesehatan dan dokter, baik di rumah sakit maupun di Puskesmas.
“Kita ambil langkah, kita akan mencari relawan-relawan atau tenaga kesehatan untuk mem-back up puskesmas yang banyak, tenaga kesehatan kita juga banyak yang terpapar Covid-19,” ujarnya. (Mg5)