Saatnya Indonesia Penuhi Kebutuhan Soda Ash Tanpa Impor

Pernah Ada di Indonesia

Supriyadi menyebut, bahwa industri kimia termasuk soda ash pernah dibangun pada 1990-an.

“Ada kendala, saat krisis ekonomi 1998. Pernah juga dibangun di NTT yang dekat dengan sumber garam (bahan baku soda ash), tetap tak bisa juga,” katanya, seraya kembali menyebut Indonesia kaya akan bahan baku soda ash.

Ketua panitia 80 tahun Pendidikan Tinggi Teknik Kimia di Indonesia, Tirto Prakoso Brodjonegoro, menjelaskan, lomba esai nasional ini sebagai wadah sosialisasi industri kimia di Indonesia. Menurutnya, soda ash atau umumnya dikenal sebagai soda abu merupakan suatu komponen dasar kimia yang kurang dikenal keberadaan dan fungsinya oleh masyarakat.

“Walaupun produk akhirnya sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya. Ia menyebut, dalam jumlah yang aman, soda abu juga digunakan dalam industri pangan setelah melalui sejumlah proses tertentu.

Dengan begitu, dia berharap lomba esai ini membangkitkan kesadaran dan kepedulian akan industri kimia di Indonesia.

“Selain sebagai wadah sosialisasi akan industri soda ash dan manfaatnya, lomba esai ini diharapkan dapat menjadi pendorong pembangunan industri di dalam negeri,” katanya.

Menurutnya, lomba esai ini terbuka bagi seluruh warga negara Indonesia. Baik mahasiswa, pelaku industri, pendidik, maupun masyarakat umum. Siapa pun dapat mengirimkan karya esainya melalui email [email protected].

Lomba yang memperebutkan hadiah total Rp100 juta ini akan diampu oleh juri dari civitas akademi dan pelaku industri yaitu Muh. Khayam, Dirjen. Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil, Kementerian Perindustrian RI Johnny Darmawan, Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian, KADIN Indonesia Heru Dewanto, dan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia Hari Supriyadi, dan guru besar Teknik Kimia ITB Dwiwahju Sasongko.

Tinggalkan Balasan