Dia menduga, karena ada anggaran sebesar Rp 40 hingga Rp 100 juta dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pasien yang dirawat dianggap Covid-19.
Padahal, lanjut dia perawatan di RS Sartika Asih, apabila ada pasien Covid-19 semua Nakes dan tenaga medis menggunakan APD lengkap, pasiennya disemprot, perawat selesai mengurus pasien langsung disemprot disinfektan lagi
‘’Nah untuk keluarga pasien pun dilarang masuk, apabila keluarga masuk harus menggunakan APD dan APD-nya harus bawa sendiri dengan lengkap dan tidak boleh lama-lama didalam ruangan, itu di RS Sartika Asih ya,’’cetus dia.
Dirinya menambahkan, jika ini ada kelalaian dari RS Edelweis, maka sudah seharusnya penerapan Prokes diterapkan dengan baik. Namun, jika ada dugaan unsur rekayasa dengan dianggap terkena Covid-19 maka harus diselidiki.
“Ini harus jadi perhatian, soalnya meski ibu saya dinyatakan Covid-19 kondisi saya saat ini baik-baik saja, kakak-kakak saya pun sama, kita semua setelah melakukan swab hasilnya Negatif,’’ujar dia. (yul)