CIMAHI – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Cimahi yang semula direncanakan 19 Juli mendatang dipastikan batal terlaksana. Sebab, kasus COVID-19 di Kota Cimahi hingga saat ini belum menunjukan tanda-tanda melandai.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono mengatakan, pembatalan PTM Juli mendatang dikarenakan kasus COVID-19 yang semakin melonjak. Termasuk yang menimpa kalangan siswa dan guru.
“Untuk PTM Juli kelihatannya diputuskan Plt (Wali Kota Cimahi) untuk ditunda. Untuk sementara keputusannya ditunda sebulan,” kata Harjono, Selasa (22/6).
Tren perserta didik dan guru yang terpapar COVID-19 di Kota Cimahi meningkat. Di kalangan sekolah dasar saja, tercatat kini ada 46 siswa terpapar virus korona. Sementara untuk siswa SMP ada 5 orang dan TK 5 orang.
Di kalangan pendidik, tercatat ada 4 guru TK/PAUD, 36 guru SD dan 5 guru SMP yang terkonfirmasi positif COVID-19. Kondisi ini menjadi kabar buruk ditengah semangat para siswa yang ingin kembali belajar di sekolah.
Harjono mengatakan, untuk siswa semuanya tertular dari keluarganya. Sedangkan guru ada yang tertular dari keluarga dan aktivitas sekolah. Untuk itu, pihaknya memutuskan aktivitas guru di sekolah dibatasi hanya 25 persen.
“Guru sebagian (tertular) di rumah sebagian aktivitas di sekolah. Sekarang hanya 25 persen kegiatan di sekolah,” bebernya.
Meski PTM Juli mendatang batal dilaksanakan, pihaknya tetap melakukan berbagai persiapan. Tujuannya, ketika pembelajaran diputuskan kembali dilaksanakan di sekolah, semua eleng yang terlibat sudah siap.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Kota Cimahi sudah melaksanakan simulasi atau uji coba PTM untuk jenjang TK/PAUD, SD dan SMP. Simulasi baru dilaksanakan dalam dua gelombang.
Sementara gelombang tiga batal terlaksana setelah COVID-19 kembali menggila. Padahal, masih banyak sekolah khususnya TK/PAUD yang belum menjalankan simulasi PTM. (fey)