BOGOR – Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat, menyatakan kasus positif COVID-19 di klaster Pondok Pesantren Bina Madani, Kecamatan Bogor Selatan, meningkat lagi dengan adanya tambahan 24 kasus sehingga saat ini jumlahnya naik mencapai 93 kasus.
“Ada tambahan 18 kasus positif pada Rabu (16/6) malam dan sebelumnya ada tambahan delapan kasus, sehingga seluruhnya saat ini menjadi 93 kasus,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, dr Sri Nowo Retno, di Kota Bogor, Kamis, (17/6).
Menurut Retno, panggilan Sri Nowo Retno, tambahan 18 santri itu setelah adanya laporan terkonfirmasi positif pada Rabu (16/6) malam, yakni 15 santriwati dan tiga santri.
Dari 15 santriwati yang terkonfirmasi positif COVID-19, dua di antaranya dirujuk oleh orang tuanya ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, sedangkan 16 santri lainnya menjalani isolasi di Pondok Pesantren Bina Madani.
“Karena tempat tidur di Pusat Isolasi COVID-19 Gedung Pusdiklat BPKP di Ciawi, sudah penuh,” katanya.
Sementara itu, dari 93 positif COVID-19 di Pondok Pesantren Bina Madani, 24 santri di antaranya sudah dinyatakan sembuh, sehingga yang masih sakit ada sebanyak 69 santri.
Dari 69 kasus positif yang masih sakit, kata Sri Nowo Retno, sebanyak 45 kasus dirawat di Pusat Isolasi COVID-19 di BPKP Ciawi, 16 kasus menjalani isolasi di pondok pesantren, dua kasus dirujuk ke RSPP Jakarta, serta enam kasus lainnya menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, di Kota Bogor, Rabu (16/6), mengatakan, laporan yang diterimanya ada tambahan 18 kasus positif COVID-19 di Pondok Pesantren Bina Madani, sehingga seluruhnya menjadi 93 kasus.
Ia mengingatkan kepada seluruh lembaga pendidikan untuk tidak menyelenggarakan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM), guna mengantisipasi melonjaknya kasus positif COVID-19 di Kota Bogor yang saat ini trennya meningkat.
Guna mengantisipasi melonjaknya kasus positif COVID-19 di Kota Bogor yang saat ini trennya meningkat, Pemerintah Kota Bogor juga melakukan pembatasan mobilitas warga dan memperketat pengawasan protokol kesehatan.
Keluarga besar Pondok Pesantren Bina Madani ada 453 orang, terdiri atas 176 santri putri, 222 santri putra, 34 pengurus putri, dan 21 pengurus putra. (antaranews)