Kadang terpaksa tidur di ambulan atau di rumah sakit seadanya, sebab harus tetap siaga kalau ada pasien yang minta dijemput atau diantar secara mendadak.
Selama menjalankan tugas, ada saja keluarga pasien yang tidak menerima penerapan protokol kesehatan. Bahkan, mereka sering menolak dengan kasar penerapan prosedur penanganan Covid-19.
‘’Saya pernah diminta oleh warga untuk tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). ini menjadi dilema bagi saya, karena tidak mungkin saya mengantarkan jenazah atau pasien tanpa APD,’’ucap Aan.
Aan selalu berpesan, dalam menjalankan tugasnya harus dibarengi dengan ikhlas. Jika ada jenazah atau pasien Covid-19 yang perlu dijemput maka harus siap.
Selain memakai APD, mengaku setelah mengantar jenazah atau pasien Covid-19 selalu langsung mencuci kendaraan ambulans, dan membersihkan diri.
“Untuk antisipasi agar keluarga tidak terpapar, setelah mengantar pasien, langsung membuka APD, lalu mandi air hangat, ganti baju bersih, dan sesampainya di rumah langsung mandi lagi,” jelasnya.
“makanannya juga perlu dijaga, olahraga rutin, istirahat dan minum multivitamin secara teratur,” tambanya.
Sebagai petugas kesehatan, harapan aan Cuma satu, ingin segera Pandemi Covid-19 berlalu. Untuk itu kepada masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan.
“Kita ini sudah lelah, tapi mau gimana lagi, kita sudah dituntut seperti ini harus ikhlas, dan berjuang sekuat tenaga agar semuanya sehat serta bisa tertolong,” tutup Aan penuh harap.
