CIMAHI – Pascalebaran, terpantau bahwa harga kacang kedelai hingga saat ini belum menurun. Tanggapi hal demikian, pihak Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (Disdagkoperin) Cimahi beri penjelasan.
Kepala Disdagkoperin Cimahi, Dadan Darmawan mengatakan, kendati demikian pihaknya telah menjamin stok kedelai untuk kedepannya masih mencukupi kebutuhan industri perajin tahu dan tempe.
Adapun untuk ketersediaan stok bahan baku kedelai, lanjutnya, masih agak sedikit dikarenakan bahannya berasal dari luar bukan produk lokal.
“Memang stok dulu agak sedikit, sempat menghentikan kegiatan pembuatan tahu dan tempe,” kata Dadan saat diwawancara di Komplek Pemkot Cimahi, Kamis (17/6).
Dadan menerangkan, menyiasati hal itu, para pedagang tahu dan tempe tetap berjualan dengan cara menyesuaikan harga kedelai yang masih tinggi.
“Sehingga ada yang produknya (tempe dan tahu, red) dikecilkan, harga tetap, tapi juga ada yang si produknya dinaikkan, harganya dinaikkan ukurannya tetap segitu,” bebernya.
Jika, sambungnya, ukuran bakal dibesarkan sedikit, maka harganya dinaikkan sedikit paling mentok Rp1.000 atau Rp2.000.
Soal kenaikan ini, pihaknya mengaku bakal terus memantau dan mengevaluasi harga kedelai di Cimahi.
“Jadi intinya, memang sekarang penjualan tempe sedang berjalan. Untuk bahan bakunya dari luar sehingga harga kedelai jadi naik Rp15 ribu per kilo,” pungkasnya. (Mg5)