Helmy juga menuturkan, jika sebuah organisasi ingin berubah maka yang harus diubah adalah top leader-nya.
“Banyak sekali provinsi, kabupaten, instansi bahkan negara yang hanya memerlukan seorang leader yang kuat, kompak, dan visioner. Pemimpin yang didukung dan bisa menggerakkan semuanya merupakan sebuah resep sukses untuk melakukan transformasi. Jika melihat ini, saya pastikan Kabupaten Sumedang semakin berjaya dengan berbagai perhatian dari tingkat pusat dan provinsi,” tukasnya.
Helmy juga menambahkan bahwa hal-hal yang harus dilakukan untuk mengawali suatu kebangkitan transformasi yakni harus dilakukan dari atas ke bawah, mengedepankan kualitas SDM, mengutamakan konsistensi, serta adanya quick win dan selebrasi.
Wakil Bupati Sumedang H. Erwan Setiawan dalam laporannya mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu agenda reformasi birokrasi di lingkungan Pemkab Sumedang dan merupakan kegiatan pada area perubahan pertama, yakni area Manajemen Perubahan.
”Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk membangun komitmen para Kepala SKPD agar mampu mengakselerasi pencapaian Visi Sumedang Simpati melalui proses adaptasi yang cepat dengan situasi dan kondisi lingkungan strategis yang terus berubah dan penuh ketidakpastian,” ucap Wabup.
Lebih lanjut Wabup mengatakan, hasil yang ingin dicapai melalui Reform Corner adalah para Kepala SKPD dan Camat memahami konsep transformasi manajemen perubahan. ”Karena itu pula, tema Reform Corner kali ini adalah Kepemimpinan Transformasi dan Manajemen Perubahan di Era Disrupsi,” pungkasnya.