BANDUNG – Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat (Jabar) Cucu Sugyati mengatakan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar di masa pandemi mengalami penurunan.
Menurutnya, keberadaan Covid-19 yang tak terbayangkan sebelumnya mengubah cara kerja dan pelaksanaan program. Sehingga, harus diadakan penyesuaian program.
“Ini tidak bisa dihindari lagi. Karena banyak faktor yang menyebabkan pendapatan menurun. Tapi masa sulit seperti ini harus jadi pemikiran kita bersama. Bagaimana Pemprov bisa bertahan dan pendapatan bisa meningkat,” ucap Cucu di Bandung, Rabu (9/6).
Menurut politisi Golkar itu, jika mempersoalkan pendapatan daerah pasti selalu kurang. Tidak pernah cukup. Bahkan pendapatan lebih pun masih tetap kurang.
“Kurangnya terlihat kurang untuk pembangunan ya. Jadi sebanyak mungkin kita meningkatkan PAD menjadi sebuah kewajiban,” hematnya.
“Kita ketahui bersama sulit bahwa adanya pandemi ini. Serba sulit. Logikanya semakin banyak pendapatan, semakin banyak kita melakukan pembangunan,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tentunya penting untuk mendongkrak kemajuan ekonomi di Jabar.
“Ketika BUMD kita maju dan menghasilkan deviden ke Pemprov Jabar, artinya BUMD ikut serta dalam pembangunan. Jadi perannya sangat penting,” jelasnya.
Ia menilai, BUMD Pemprov Jabar saat ini tengah mengalami kemajuan yang positif. Pasalnya beberapa BUMD yang sebelumnya tidak menghasilkan deviden, kini di masa pandemi mulai menghasilkan.
“Jadi kalau saya lihat ada perubahan walaupun sebelumnya belum maksimal, sekarang sudah ada ke arah yang postif. Jadi membaik. Meskipun tidak semuanya,” terangnya.
Ia menuturkan, banyak faktor yang mendukung perkembangan BUMD di masa pandemi ini. Salah satunya pengelolaan yang baik dan menempatkan orang-orang di posisi yang strategis.
Sehingga, ucap dia, pengelolaan yang tepat dan SDM yang baik akan membawa kepada kepercayaan mitra bisnis. Sebab, mau tidak mau, kepercayaan menjadi salah satu modal BUMD dalam berbisnis.
Saat ditanya soal BUMD yang berkembang, dia menjawab sampai saat ini masih pada lembaga keuangan. Seperti bank bjb. Untuk non keuangan, lanjut dia, MUJ dan Jasa Sarana.