BANDUNG – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengevaluasi berbagai program pembangunan di bidang kelautan dan perikanan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat Hermansyah mengatakan, tahun ini merupakan satu spirit untuk masyarakat mengelola laut sebagai sumber kehidupan atau mata pencaharian.
Kini, laut semakin rentan karena limbah pabrik, sampah domestik, eksploitasi laut memakai bahan peledak, penangkapan ikan ilegal, atau pengeboran minyak yang mengabaikan aspek lingkungan.
“Pada era Pemerintahan Bapak Jokowi ini telah dicanangkan bahwa laut tidak lagi di belakang, tapi harus menjadi di depan dan masa depan kehidupan,” ucap Hermansyah di Bandung, Selasa (8/6).
“Laut tidak lagi menjadi muara sampah tapi harus menjadi teras yang indah,” tambahnya.
Menurut Hermansyah, Jabar merupakan provinsi yang dianugerahi Tuhan YME dengan kekayaan laut luar biasa, baik di utara dan selatan.
Adapun karakteristik laut Jabar unik dan oleh sebab itu harus dimanfaatkan dan dijaga.
“Panjang pantai Jabar 858.03 kilometer di utara dan selatan serta luas lautnya 1.399.485 hektare. Ini merupakan sumber daya yang apabila dikelola dengan baik akan menjadi sumber kehidupan masyarakat Jabar,” ujarnya.
Selain itu Jabar memiliki 143.510 nelayan tersebar di 11 kab/kota yang memiliki pesisir. Nelayan sebanyak itu beserta keluarganya menggantungkan hidupnya di lautan.
“Kita mengelola laut dengan arif dan bijaksana agar berkelanjutan. Di masa depan diharapkan tidak ada lagi nelayan yang menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan,” ucapnua.
Selain itu, lanjut dia, di pesisir Jabar memiliki 81 destinasi wisata yang berhubungan langsung dengan laut dan di sana terdapat ribuan masyarakat yang menggantungkan hidupnya di laut.
Sejalan dengan itu Jawa Barat mencoba menjaga kelestarian laut salah satunya dengan menambah jumlah luasan kawasan konservasi laut sampai saat ini baru 104.567,82 hektare yang telah ditetapkan dan dicadangkan.
“Untuk menjaga ekosistem laut dilakukan juga perbaikan terumbu karang melalui transplantasi terumbu karang, merehabilitasi kawasan pesisir agar tetap bisa menjadi nursery ground bagi berbagai jenis ikan,” kata dia.
“Laut sebagai bagian kehidupan kita sudah selayaknya kita jaga. Kita jangan bosan mengedukasi masyarakat agar tidak buang sampah yang bermuara ke laut, tidak mengeksploitasi laut berlebihan dan mengembangkan destinasi wisata laut yang lebih ramah lingkungan,” pungkasnya. (win)