Resah, Kasus Positif di Gedung Sate Kian Bertambah

“Hari ini saya dapat laporan dari yang sehari-hari sekitar 715 orang yang kerja di Gedung Sate hari ini yang kerja ada 148 orang,” paparnya.

Sementara itu, dari rilis Pemerintah Kota Bandung, saat ini Pemkot Bandung sedang diselimuti keresah.

Pasalnya, kasus Covid-19 terus meningkat. Bahkan tingkat keterisian tempat tidur nyaris 80 persen.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, tren kenaikan kasus positif Covid-19 terjadi pascalebaran dan libur panjang beberapa waktu lalu.

“Indikatornya, saya saat ini lihat BOR saja ini sudah 79,9 persen. Naik terus, ini sih saya pikir sudah ke titik psikologis, menunjukkan bahwa fasilitas kesehatan, baik rumah sakit maupun tenaga kesehatannya, sebentar lagi kolaps,” katanya

Yana pun meluruskan, regulasi masyarakat tidak boleh melakukan mudik muncul sebab Pemkot Bandung khawatir siklus peningkatan Covid-19 terjadi. Itu bisa terjadi dua pekan sampai sebulan setelah libur panjang.

“Saya tidak bisa bayangkan kalau kemarin Pemerintah Pusat dan Daerah tidak membatasi soal mudik. India saja yang sudah terkendali jadi 9.000an penambahan (kasus positif Covid-19) per hari. Hari ini sampai 360 ribu,” ucapnya.

“Kita ini (Indonesia) mungkin sudah mendekati 100 ribu orang, ngeri buat saya. Karena di Kota Bandung saja sudah lebih dari 100 kasus per harinya. Sebelumnya 30an kasus, sekarang sudah di 101 kasus per hari,” lanjutnya.

Menurut Yana, angka tersebut baru pascalebaran. Sedangkan setelahnya ada libur Hari Raya Waisak dan Hari Lahir Pancasila yang bisa dimanfaatkan libur panjang bersamaan dengan cuti pada sebelum atau sesudahnya.

“Kemarin konsentrasi mencegah libur panjang seminggu sebelum lebaran. Padahal di tanggal berikutnya ada lagi hari libur yang jatuhnya hari kejepit. Mungkin ada saja orang yang mengambil cuti dan memanfaatkannya jadi libur panjang,” katanya.

Yana mengatakan, kunci dalam mengantisipasi penambahan kasus lebih banyak yakni Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kewilayahan dari RT dan RW.

Pihaknya, lanjut Yana, lebih hafal terhadap warganya yang diduga mudik sehingga harus dilakukan test atau melakukan isolasi mandiri.

“Kuncinya itu, kita minta kewilayahan termasuk TNI-Polri. Kuncinya di sana saja (RT RW), karena lebih paham,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan