Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Tapi Sampah di Pasar Parakanmuncang Sumedang Masih Membukit

SUMEDANG – Hari Lingkungan Hidup Sedunia seharusnya menjadi refleksi bagi masyarakat untuk mulai memedulikan lingkungan hidup. Namun ternyata, masih ada masalah lingkungan yang belum selesai, seperti tumpukan sampah di Pasar Tradisional Parakanmuncang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.

Sampah yang menumpuk hingga menimbulkan bau tak sedap itu kerap terlihat semakin menggunung. Air dari tumpukan sampah juga diketahui sering mengalir ke ruas jalan.  Apalagi jika petugas pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Sumedang libur, bau dari tumpukan sampah yang ada di sana semakin tak tertolong.

“Bau banget ini jalan mau masuk pasar. Tempat parkir motor juga jadi tempat numpuk sampah,” kata seorang warga bernama Sari, 34, di lokasi pada Sabtu (5/6).

Menurutnya ini menjadi rutin setiap tanggal libur petugas pengangkut sampah terutama hari Minggu. Sampah yang membukit itu baru akan bersih jika seluruh petugas kebersihan kembali aktif.

“Kalau petugas mulai angkut lagi baru bersih. Mungkin baru nanti (Senin) diangkut,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, sampah plastik, karton, sayur, buah dan tulang ikan hingga daging sisa bertumpuk di depan pasar Parakanmuncang.

Bukit sampah dari berbagai jenis limbah itu tampak terlihat berserakan di badan jalan utama hingga menyumbat beberapa saluran drainase.

Selain menjadi pemandangan yang kurang elok dilihat, sampah yang sudah membusuk itu menimbulkan bau yang menyengat hidung.

Di Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, timbunan sampah yang banyak berserakan terlihat cukup mengganggu kesehatan warga.

Tumpukan sampah di sana juga tentu mengundang bermacam jenis penyakit.

“Itu pak lihat saja sendiri, ada yang sudah membusuk, baunya menyengat apalagi sampah sisa makanan, kalau gak segera diangkut bisa-bisa terserang penyakit” ucap Sari.

Saat dikonfirmasi, Koordinator Pasar Parakanmancang Amung memgaku pengangkutan sampah dilakukan menggunakan dua truk per hari. Bahkan untuk sekali pengangkutan sampah biaya yang dikeluarkan sebesar Rp750 ribu rupiah.

“Pengangkutan sampah oleh LH Sumedang sehari bisa sampai dua kali termasuk hari libur dan biaya sekali angkut Rp750 ribu” imbuh Amung.

Amung sendiri merasa heran dengan sampah yang ada di pasar Parakanmancang, sebab katanya selalu penuh padahal setiap hari ada pengangkutan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan