CILILIN – Pelaksanaan groundbreaking (peletakan batu pertama) atas perbaikan jalan wilayah selatan yang dilakukan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan di Kecamatan Cililin, mendapat kritikan.
Kritikan itu muncul dari Paguyuban Pejuang Pemekaran Peduli Kabupaten Bandung Barat (P4KBB).
P4KBB menilai jika acara tersebut jadi ajang berkerumun masyarakat dan pejabat, padahal masih dalam masa pandemi Covid-19.
“Acara groundbreaking pembangunan jalannya bagus, demi kepentingan masyarakat di selatan KBB. Tapi yang disayangkan adalah imbas dari kegiatan itu yang malah menimbulkan kerumunan dan tidak memperhatikan prokes,” kata Ketua P4KBB, Jacob Anwar Lewi, Minggu (30/5).
Jacob menilai, bagi kalangan pejabat mungkin sudah menerapkan prokes saat datang ke lokasi. Namun tidak semua masyarakat paham akan hal itu.
“Apalagi kegiatan tersebut berada di pusat kota Cililin yang notabenenya banyak orang berkumpul,” terangnya.
Faktanya saat groundbreaking masyarakat berjubel karena ingin berfoto atau melihat langsung pelaksanaannya.
Khawatirnya ketika berkerumun terjadi penularan Covid-19 yang bisa menimbulkan klaster baru.
“Konsep acara juga terlihat mewah, padahal ekonomi lagi sulit akibat Covid-19. Kami mengusulkan sebaiknya, Plt Bupati Bandung Barat tidak dulu menggelar kegiatan yang memicu kerumunan massa dan berpotensi melanggar prokes,” tuturnya.
Disinggung soal realisasi pembangunan jalan di wilayah selatan KBB, tokoh pemekaran KBB ini menilai itu jadi langkah positif yang ditunjukkan Pemda KBB di bawah kepemimpinan Hengky Kurniawan.
Apalagi jalan di selatan KBB sudah lama rusak dan tidak ada perbaikan. Bahkan sejak KBB dimekarkan tahun 2007 tidak ada perubahan berarti di wilayah selatan
“Kalau soal pembangunan jalan itu kami sangat-sangat mendukung karena sudah ditunggu lama masyarakat. Apalagi itu bagian dari janji politik pasangan Aa Umbara-Hengky Kurniawan yang memang harus direalisasikan,” tandasnya. (mg6)