“Namun, biasanya posisi tertentu dinilai dari kapabilitas orang tersebut, kalau misalnya mas Abdee Slank jadi komisaris di Telkom apakah Mas Abdee punya kompetensi membantu Telkom yang akan akhirnya menjadi perusahaan lebih baik,” ungkapnya.
Menurutnya, kalau orang tersebut ditunjuk tidak memiliki kapasitasnya, maka lebih baik menolak saja. Sehingga menerima menjadi pemimpin di perusahaan milik negara bukan karena ingin mendapatkan gaji yang besar.
“Mereka harusnya berkaca secara intelektual apakah memang posisi itu cocok atau hanya mengejar uangnya saja,” pungkasnya. (jawapos.com)