“Tips supaya produksi ASI berlimpah, mamanya harus happy. Makan makanan yang mamanya suka. ASI akan berlimpah. Makan dijaga. Aku sekarang lagi makan makanan yang bergizi saja, tanpa tepung-tepungan, olahan. Itu membantu ASI semakin berlimpah,” kata dia dalam sebuah webinar kesehatan, dikutip Sabtu.
Menurut pengalaman perempuan kelahiran Bogor 27 tahun silam itu, berpikir positif dan selalu bonding dengan anak juga membantu produksi ASI yang berlimpah.
Citra yang aktif berkegiatan di luar rumah mengatakan selalu sebisa mungkin menyempatkan waktu bersama putranya di sela kesibukannya. Saat harus bekerja di siang hari, dia akan memberikan waktu di pagi harinya untuk sang putra yang kini memasuki usia 9 bulan.
Hal ini dia lakukan demi tetap bisa melihat perkembangan putranya sekaligus membuatnya tak kehilangan waktu bersama.
“Kalau aku memang ada kerjaan di luar jadi aku sebisa mungkin ngabisin waktu sama Athar seharian di hari sebelumnya yang aku free. Misalnya aku mau pergi siang, paginya aku ngabisin waktu sama Athar dulu, main lah, menemani Athar makan, sebisa mungkin enggak kehilangan masa-masa sama aku,” kata dia.
Seperti ibu pada umumnya yang berlimpah produksi ASI-nya, Citra juga punya stok ASI di dalam lemari es. Dia pun memilih dot orthodontic agar anaknya tak tersedak atau lupa puting bila harus meminum ASI tak langsung darinya.
Sebagai pengetahuan, dokter spesialis gigi anak dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, Eriska Riyanti mengatakan, ada risiko bagi anak bila tidak menyusu langsung dari ibu dan menggunakan botol susu tidak tepat.
Fakta menunjukkan, anak yang tidak mendapat ASI atau tidak menyusu langsung dari ibunya cenderung mengalami tingkat keparahan maloklusi atau gangguan pertumbuhan gigi dan rahang yang terjadi pada anak, lebih tinggi dibandingkan anak yang mendapat ASI atau menyusu langsung.
“Si Kecil yang minum susu menggunakan alat bantu sering kali terjadi risiko seperti tersedak, kembung hingga terjadinya maloklusi. Karena bentuk dot yang tidak tepat, posisi bayi menyusu, kesiapan bayi menerima aliran susu, dan intensitas mengisap dot,” kata dia.