DEPOK – Merebut suara konstituen (pemilih) bukan sebuah perkara mudah, apalagi untuk sebuah partai baru yang belum punya ‘nama’ dan rekam jejak yang dapat diandalkan.
Fakta mengenai hal tersebut bisa dicermati melalui sepak terjang maupun pengalaman sejumlah partai lawas yang meski sanggup bertahan sampai detik ini, tetap saja gagal meraih dukungan mayoritas pemilih di Indonesia.
Meski begitu, inisiator Partai Ummat Kota Depok, Ika Irmawati mengaku masalah klasik itu bisa teratasi asalkan ada sentuhan kreativitas dan inovasi di dalam tubuh partai.
“Saya kira semua sepakat bahwa tidak ada masalah yang tak punya solusi. Bahwa duduk persoalan di balik ketidakmampuan sejumlah partai menarik simpati publik itu karena minimnya inovasi dan kreativitas,” jelas Ika kepada Jabar Ekspres, Kamis (26/5).
Ika lebih lanjut mengatakan, masalah berikutnya yang tidak kalah penting terkait rendahnya dukungan warga terhadap partai politik disebabkan hilangnya minat dan kepercayaan publik itu sendiri terhadap parpol.
“Kalau boleh jujur, hampir sebagian besar masyarakat, tidak hanya di Depok, cenderung apatis terhadap parpol. Pertanyaannya mengapa ini bisa terjadi? Jawabannya, karena banyaknya persoalan yang selama ini menimpa parpol, mulai dari money politics hingga politik transaksional yang menyeret kader-kader partai. Itulah yang membuat publik menjadi kurang percaya terhadap peran partai saat ini,” kata Ika.
Dengan begitu, kata dia, hal yang mesti dilakukan agar kembali memulihkan kepercayaan publik terhadap parpol ialah dengan cara pembaharuan dalam tradisi politik.
Ia pun menegaskan bahwa kehadiran Partai Ummat merupakan bagian dari semangat pembaharuan dalam mengubah tradisi perpolitikan di tubuh partai selama ini yang sarat akan politik uang dan transaksi politik.
“Kami akan siap mengubah image (citra) partai yang selama ini diasosiasikan dengan tempat terjadinya transaski maupun money politics. Mungkin bagi sebagian partai yang sudah terbiasa dengan praktik kotor semacam itu memandang semangat yang dibawa Partai Ummat ini hanyalah omong kosong. Tapi, kami cukup yakin bahwa itu bisa saja dilakukan asalkan ada niat dan usaha yang sungguh-sungguh,” urainya.