Dapat disimpulkan dari hadits ini, barang siapa yang biasa mengerjakan salat berjemaah, lalu disuatu waktu ia berhalangan tidak dapat mengikutinya karena alasan yang diakui oleh syariat, seperti sakit dan hal-hal lainnya, maka dicatatkan pahala yang sama untuknya seperti halnya ia salat berjemaah.
Oleh karena itu, hendaknya kita berhati-hati untuk tidak terlewat salat berjemaah tanpa udzur yang sah, yang bisa kita pertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT., yang mengetahui perkara ghaib. Tidak mengapa, jika kita berudzur sesuatu yang memaksa kita tetap tinggal di rumah, karena dirasakan perkara itu ada baiknya, atau mengandung maslahat bagi urusan agama dan dunia.
Jika tidak, maka hendaklah kita tidak melewatkan salat berjemaah di masjid atau musalla pada waktu-waktu shalat yang telah ditentukan. Apabila perlu, ajaklah anggota keluarga, sekalipun hanya seorang saja untuk salat bersama kita, agar kita terlepas dari tanggung jawab dan mendapat pahala pula.
Tentang berjalan kaki ke masjid karena hendak salat pun mendapat pahala yang besar, sebagaimana diriwayatkan dari berbagai hadits. Sehingga salah satunya mengatakan, bahwa setiap langkah seorang hamba ke masjid adalah pahala baginya, dan akan dicatatkan dalam kumpulan kebajikannya.
Dalam hal ini Rasulullah Saw. bersabda, “Beritakanlah kabar gembira kepada orang yang berjalan kaki di malam gelap-gulita menuju masjid bahwa bagi mereka cahaya yang terang benderang di hari kiamat.” (HR. Al-Hakim dan Tirmidzi).
Rasulullah Saw. telah bersabda, “Apabila kalian melihat seseorang suka mengunjungi masjid-masjid, saksikanlah oleh kalian bahwa dia orang beriman.” (HR. Baihaki melalui Abu Sa’id).
Salah satu bukti bahwa seseorang itu beriman ialah ia suka ke masjid untuk menunaikan shalat berjamaah. Hadits ini menerangkan tentang keutamaan shalat berjamaah. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt, “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS, At-Taubah, 9:18).