BANDUNG – Melibatkan RT/RW dan warga sekitar untuk melakukan tracing bagi masyarakat yang sempat mudik menjadi basis pemantauan Komisi IV DPRD Jawa Barat terhadap pengendalian kasus Covid-19.
Optimalisasi tracing pemudik dan tracing penyebaran Covid-19 untuk masyarakat yang lolos penyekatan demi pulang kampung menjadi fokus utama saat ini.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ineu Purwaderi yang menjabat sebagai koordinator Komisi IV, mengatakan, kerjasama masyarakat dalam tracing Covid-19 sangat membantu mengantisipasi terjadinya kluster baru.
Hal tersebut ia sampaikan dalam kegiatan Diskusi Bersama Wakil Rakyat Jabar, yang dilaksanakan di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Jumat (22/5).
“Dengan tracing RT/RW atau orang yang mengenali wilayah tersebut akan lebih cepat dan mengetahui. Diharapkan mereka bisa secara langsung mengecek apakah ada yang betul-betul mudik, ada pendatang baru atau tidak, sakit atau tidak,” ujarnya.
Laporan-laporan dari RT/RW tersebut nantinya diharapkan dapat menjadi data yang akurat sehingga penanganan tindak lanjutnya dapat disesuaikan.
“Diharapkan ini menjadi data bagi mereka dan mengawasi sekian hari. Karena biasanya gejala Covid itu beda-beda. Diinginkan RT/RW itu minimal mengetahui KK yang ada di situ tadi,” lanjut Ineu.
Khususnya ia meminta kepada daerah Kota/Kabupaten yang merupakan kawasan industri untuk melakukan tracing secara maksimal. Sebab, banyak warga baik lokal maupun pendatang yang mungkin lolos mudik.
“RT/RW di tempat industri yang biasanya banyak rumah kontrakan, kos-kosan, bisa mendata pendatang ataupun orang-orang yang betul mudik. Kan dilihat dari data masih banyak yang mudik,”pungkasnya. (MG7)