BANDUNG – Layanan administrasi berbasis online di Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong Kota Bandung rupanya tidak berjalan secara maksimal.
Padahal, tujuan dikembangkannya aplikasi E-Pemerintahan itu, untuk membantu memudahkan warga mengakses pelayanan kelurahan secara cepat.
Lurah Sekeloa, Tirta Gumelar membeberkan kendala yang terjadi. Menurutnya, masih banyak warganya yang belum memiliki akses terhadap internet.
“Sebetulnya memang lebih efektif online, tapi kendalanya karena warga di rumahnya itu belum terpasang wifi. Karena kan itu si berkasnya harus di-scan, perlu internet lah seperti itu ya,” ujarnya di Kelurahan Sekeloa, belum lama ini.
Dia menambahkan penggunaan aplikasi pihak ketiga tersebut membutuhkan bandwidth yang tidak sedikit.
“Itu memang bandwidth-nya harus besar dengan anggaran yang tidak sedikit saya rasa,” tambahnya
Selain hal tersebut, kata Tirta, banyaknya warga yang tidak memiliki perangkat komputer rupanya menjadi batu sandungan lain. Mobilitas warga yang tinggi juga memicu hal tersebut.
“Warga di Kelurahan Sekeloa ini kebanyakan wirausaha atau berdagang. Selain itu, kendala lain nya adalah karena banyak warga yang juga belum memiliki komputer,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, dia menyebutkan bahwa bentuk pelayanan online yang saat ini dilakukan ialah dengan cara menghubungi nomor admin pelayanan lewat WhatsApp.
“Jadi mereka datang ke kelurahan dengan berkas yang sudah koordinasi dengan admin. Sudah lengkap tinggal di-print di sini berkasnya, tanda tangan dan selesai. Jadi tidak membutuhkan waktu lama,” terangnya.
Meskipun begitu, ujar Tirta, pihaknya masih tetap menggunakan aplikasi pihak ketiga tersebut. Namun, jika dibandingkan dengan pelayanan sistem tatap muka hal ini masih kurang diminati.
Walaupun demikian, dia berharap, ke depan, pelayanan yang publik butuhkan sepenuhnya bisa secara daring. Sebelum menuju ke sana, dia akan terlebih dahulu memastikan seluruh warga di 16 RW di Kelurahan Sekeloa memiliki akses internet.
“Yang kita siapkan dulu itu jaringan internet dulu. Kemarin sudah dipasang di dua RW dari Diskominfo. Dari swadaya masyarakat sudah ada di tiga RW. Dan, mudah-mudahan tahun ini bisa terlaksana seluruh RW memliki wifi gratis lewat swadaya,” ujarnya.