LEMBANG – Objek wisata di wilayah Kabupaten Bandung Barat mulai bergeliat lagi usai beroperasi kembali pada Sabtu (15/5).
Sebelumnya Pemda KBB menutup seluruh objek wisata di KBB selama sepekan buntut dari masuknya KBB ke zona merah Covid-19.
Wisatawan terutama yang berasal dari Bandung Raya seperti Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, dan KBB sendiri mulai memadati objek wisata terutama yang ada di kawasan wisata Lembang.
Momen libur Lebaran kemarin sebetulnya menjadi momen bagi para pengelola wisata untuk bisa meraup untung dari kunjungan wisatawan.
Namun faktanya lain mengingat kebijakan penutupan tersebut berdampak amat besar pada kondisi wisata di Lembang.
Public Relation The Great Asia Africa, Intania Setiati, misalnya mengaku jika selama libur Lebaran kemarin kunjungan ke objek wisata yang dikelolanya rata-rata hanya 10 hingga 15 persen dari kapasitas di hari normal.
Apalagi sudah ada kebijakan baru dari Pemkab Bandung Barat bahwa objek wisata di KBB hanya diperkenankan menerima kunjungan maksimal 25 persen, turun dari sebelumnya yang mencapai 50 persen dari kapasitas.
“Kalau di kita rata-rata dari libur Lebaran kemarin, paling 10-15 persen kunjungan setiap hari. Jadi tidak ada lonjakan dan belum terlalu ramai tapi sudah lumayan,” ungkap Intania saat dikonfirmasi, Senin (17/5) kemarin.
Aspek keamanan dan kesehatan pengunjung menjadi prioritas bagi pihaknya. Di antaranya dengan penerapan protokol kesehatan sebagai antisipasi penyebaran Covid-19.
“Kita antisipasi kerumunan dengan jalankan prokes ketat sesuai edaran pembukaan kembali,” tegasnya.
Dampak pandemi Covid-19 yang terjadi juga membuat pihaknya terpaksa merumahkan sementara sekitar 400 orang pegawai.
Belum lagi tutupnya sektor UMKM di lingkungan TGAA yang dijalankan masyarakat sekitar.
“Karyawan diberhentikan sementara itu sampai 400 orang. Mudah-mudahan dengan dibuka bisa mempekerjakan kembali karyawan yang dirumahkan itu dan UMKM bisa beroperasi lagi,” pungkasnya. (mg6)