Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua di Dunia, Ridwan Kamil Ungkap Penyebabnya

BANDUNG – Indonesia kembali mendapat prestasi yang kurang oke meski menduduki peringkat nomor dua dunia. Hal itu tak terlepas karena prestasi yang ditorehkan adalah sebagai negara dengan penyumbang sampah plastik terbanyak kedua di dunia!

Fakta tersebut diungkapkan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam kegiatan Jabar Punya Informasi (Japri) yang digelar di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (5/5).

“Indonesia penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia ke lautan, jadi prestasi teh nu kararitu wae (jadi prestasi tuh yang seperti itu saja), juara ASEAN … netizen terjulid apa atuh. Saya bertekad di zaman saya Gubernur, urusan lingkungan harus yang terbaik,” ujar Ridwan Kamil.

Menurutnya hal itu terlihat jelas ketika datang ke pantai. Kini lautan Indonesia tak seindah dulu, bahkan banyak biota laut yang menjadi korban akibat sampah dari manusia.

“Semua ngumpul di laut, makanya dulu katanya laut indah ya nggak seindah yang diceritakan lagi. Yang dilihat plastik dari mie instan, ada plastik dari mineral. Sudah banyak cerita penyu yang terjaring atau dibedah perutnya, isinya plastik dan sebagainya,” lanjut Gubernur.

Perilaku Masyarakatpun Perlu Pembenahan

Ridwan Kamil pun mengatakan bahwa hal tersebut tak terlepas dari sikap perilaku dan kebiasaan orang Indonesia yang cenderung mementingkan diri sendiri.

“Pola hidup orang Indonesia itu yang penting not in my back yet-attitude. Yang penting nggak kelihatan oleh mata, sampah buang ke belakang, buang kemana yang penting nggak kelihatan di halaman. Apakah dia (sampah) ke sungai ke selokan nggak peduli,” cetusnya.

Ia memberi contoh ketika masih menjabat sebagai Walikota Kota Bandung.Banyak sampah yang seharusnya tidak ada, tapi malah berserakan di sungai-sungai.

“Zaman saya Wali Kota kan sungai-sungai kotor. Dari sampah yang kecil sampai kasur, sampai sofa, lemari, menganggap dibuang ke sungai. Terus itu otaknya di mana, emang si sofa tuh bisa geser-geser?” pungkas pria 49 tahun tersebut.

Jawa Barat sendiri, saat ini baru saja berkolaborasi dengan PT. Namasindo Plas sebagai satu-satunya perusahaan di Indonesia yang memiliki teknologi untuk mendaur ulang sampah plastik untuk digunakan kembali.

Tinggalkan Balasan