BANDUNG – Direktur Sumber Daya Manusia (SDM), Pendidikan dan Penelitian RSUP Dr Hasan Sadikin (RSHS) dr. Yana Akhmad membenarkan, pencairan insentif untuk para relawan tenaga kesehatan mengalami keterlambatan. Ini terjadi pembayaran pada Januari sampai dengan Maret 2021.
Dia mengatakan, keterlambatan terjadi karena adanya perubahan kebijakan dari kementerian kesehatan. Namun, sejauh ini para relawan Nakes sudah mendapat fasilitas sangat layak dengan bantuan dari Pemprov Jabar berupa fasilitas menginap di hotel Preanger.
”Fasilitas itu termasuk konsumsi dan transportasi di Hotel Preanger Kota Bandung,” ucap dr Yana dalam hak jawabnya kepada Jabar Ekspres Bandung, Kamis (29/4).
Baca juga: Cerita Relawan Nakes Covid-19 di Bandung yang Tiga Bulan Tidak Digaji
Menurutnya, aaat ini para tenaga relawan masih menggunakan fasilitas penginapan, konsumsi dan transportasi yang disediakan. Sambil menunggu insentif relawan Covid cair dari Kementerian Kesehatan.
RSHS sendiri telah mendapatkan bantuan tenaga relawan Covid-19 mulai bulan Oktober 2020 sampai dengan bulan Maret 2021 sebanyak 168 orang. Sehingga, sambung dia, mereka (tenaga relawan) akan diberikan insentif secara langsung dari Kementerian Kesehatan ke rekening masing-masing.
dr Yana mengatakan, bantuan dari Kementerian Kesehatan berupa tenaga relawan kesehatan ditugaskan di unit pelayanan kesehatan yang menangani pasien Covid-19. Khususnya pada saat terjadi lonjakan pasien kasus Covid-19.
Baca Juga: Inilah Daftar 5 PTS yang Diduga Palsu dan Tanpa Mahasiswa
Dia mengaku, saat ini RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung telah menindaklanjuti keterlambatan proses pencairan insentif tersebut. Salah satunya dengan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, Pemprov Jabar, dan Bank BRI.
Untuk itu, selama menunggu proses pencairan insentif tenaga relawan dari Kementerian Kesehatan, RSHS berusaha membantu mendapatkan dana talangan untuk sebagian dari besaran insentif yang seharusnya diterima.
”RSHS juga telah memberikan biaya transportasi kepada seluruh tenaga relawan Covid– 19 yang bertugas di RSHS,”pungkas dr Yana.
Diberitakan sebelumnnya, ratusan relawan Nakes yang ditempatkan di RSHS mengeluhkan keterlambatan pembayaran insentif.
Diceritakan, relawan Nakes Nistya Ayuningtyas Herdiani mengaku, saat ini kondisi relawan nakes statusnya tidak jelas.
Dia mengaku, sudah tiga bulan insentif yang dijanjikan tidak kunjung cair. Meski diberikan fasilitas menginap di Hotel Preanger, untuk memenbuhi kebutuhan sehari-hari saja sangat sulit.