“Irna mahasiswa bimbingan kami. Memiliki background desainer. Saat ini punya sekolah fashion desainer. Banyak juga usaha yang dirintis Irna. Bahkan karyawannya sudah lumayan banyak,” imbuh Keni.
Ia mengungkapkan, Irna kini juga bermitra bisnis dengan artis ternama Indonesia, Dewi Sandra dan Dhini Aminarti. Sedangkan segmen bisnisnya untuk kalangan menengah ke atas.
Tidak sedikit start up perempuan yang kini menjadi binaan WIBI. Meskipun menurut pengakuan Keni, kehadiran WIBI baru seumur balita.
Disinggung kiprah WIBI, Keni mengatakan inkubator bisnis di kampus merupakan hal wajib. Sesuai dengan Kementerian-BRIN, inkubator kampus wajib memiliki inkubator bisnis, karena ke depan mereka juga akan memperoleh berbagai peluang.
“Tidak hanya pendampingan dana tetapi berbagai materi termasuk dari Kementerian Koperasi dan UMKM. Terutama untuk meningkatkan jumlah wirausaha muda kreatif dan inovatif. Tidak terkecuali calon pengusaha perempuan di bidang kuliner, cafe, fashion, kecantikan dan lainnya,” terang Keni.
Keni membeberkan, selama ini WIBI melakukan inkubasi kepada tenant, calon start up atau perusahaan yang baru dirintis, setelah mereka lulus tahap seleksi selama enam bulan.
“Setelah itu akan dibuat format perjanjian kontrak antara tenant dengan WIBI, termasuk ditandatangani oleh pihak rektorat, sebagai bakal calon penerima hibah,” tutur Keni.
Dalam memilih tenant yang akan diinkubasi WIBI, kata Keni, usaha para tenant harus sudah berjalan 60 persen ke atas. Mereka terdiri dari mahasiswa UTama, masyarakat sekitar maupun para alumni.
“Mereka benar-benar diinkubasi. Diberikan training, mentoring, pelatihan, sampai mendapatkan speed capital dan bisa dijadikan spin-off bisnis maching,” terangnya.
Ke depan, tenant yang ada di WIBI bisa naik ke level lebih tinggi bahkan bisa membantu para calon tenant lain. Usahanya apabila bisa berkembang nanti bisa membuka koperasi dari tenant oleh tenant untuk tenant.
“Inkubator bisnis di kampus Universitas Widyatama, juga membantu pemeringkatan akreditasi kampus,” kata Keni.
Masih berkaitan dengan peringatan Hari Kartini dan webinar tersebut, maka pengusaha perempuan harus memiliki sikap mandiri, tangguh serta menjadi solusi.
Diketahui, kegiatan WIBI juga didukung PT HIPMI dan Entrepreneur And Innovation Center UTama. (bbs)