BANDUNG – Rektor Universitas Widyatama (UTama) Bandung, Prof Obsatar Sinaga mengatakan, seorang perempuan memiliki peran strategis dan penting dalam menentukan arah kebijakan keluarga. Oleh sebab itu, posisi perempuan menurut pria berkacamata itu tak bisa dipandang sebelah mata.
“Bahkan kesuksesan seorang suami tak terlepas dari peran istri yang hebat. Sehingga perempuan tidak bisa dipandang sebelah mata, baik mereka yang berprofesi sebagai entrepreneur maupun pengusaha,” ujar prof Obi-sapaan akrabnya Prof Obsatar Sinaga, saat menjadi Keynote Speaker dalam kegiatan webinar bertajuk “Women Leader and Entrepreneurs, Sabtu (24/4).
Ia menjelaskan, wanita sebagai seorang pengusaha bukan suatu yang baru. Meski begitu, ketika wanita menjadi entrepreneur dan bisnis women, kadang dikaitkan dengan status gender.
“Dibandingkan pria sebenarnya wanita itu seorang negosiator yang baik, sensitif cerdas juga kreatif. Yang paling utama adalah mereka itu jujur dan tepati janji,” kata pria yang baru saja meraih penghargaan Development Achievement Foundation (IDAF) sebagai Indonesia MOST Admired Education Award 2021.
Sementara Guru Besar Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Prof Umi Narimawati mengatakan, perempuan harus mandiri di berbagai bidang. Hal tersebut penting untuk menjaga ketahanan pangan keluarga.
“Namun perempuan tetap tak bisa melawan kodrat sebagai ibu yang mengurus rumah tangga,” tutur Umi Narimawati.
Kegiatan tersebut diselenggarakan Widyatama Business Incubator (WIBI) dalam rangka memperingati Hari Kartini. Ada 200 lebih peserta dari berbagai perguruan tinggi negeri/swasta yang terlibat. Baik guru besar, mahasiswa, tenant, start up, dan pelaku UMKM.
Ketua WIBI Keni Kaniawati sekaligus ketua kegiatan tersebut mengatakan, pihaknya rutin mengadakan webinar sebagai implementasi program WIBI.
Dalam kesempatan tersebut, ada tiga guru besar perempuan menjadi pembicara utama, yakni Prof Umi Narimawati, Prof Poppy Yaniawati dan Prof. Soedarmayanti.
Di samping mereka juga menampilkan pengusaha wanita binaan WIBI yang telah berhasil dalam merambah dunia usaha sebagai desainer busana muslim, Irna Mutiara.
“Sepak terjang Irna Mutiara yang merupakan alumni Universitas Widyatama, tidak instan, melalui proses yang memakan waktu panjang. Sengaja dijadikan pembicara untuk memotivasi para peserta,” kata Keni.