Komunitas Kill Covid-19 Gandeng Yayasan Darma Wulan dan Ikatan Alumni (IKA) Perguruan Tinggi
PADALARANG – Antusiasme masyarakat kategori lanjut usia (lansia) untuk menerima vaksinasi Covid-19 ternyata sangat tinggi. Terbukti dari ramainya lansia yang datang ke lokasi penyuntikan vaksin di Kota Baru Parahyangan Padalarang Kabupaten Bandung Barat (KBB). Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tersebut diinisiasi oleh komunitas Kill Covid-19 Bandung bersama Yayasan Darma Wulan dan Ikatan Alumni (IKA) Unpar, IKA ITB, serta IKA Unpad.
Ketua Kill Covid-19 Bandung, Sukanto Aliwinoto, mengatakan jika pelaksanaan vaksinasi yang menyasar 750 orang lansia dan 50 orang penyandang tunanetra itu untuk membantu percepatan ketercapaian vaksinasi oleh pemerintah.
“Kita membantu percepatan vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemerintah. Dan terbukti antusiasmenya sangat tinggi karena target pendaftar kita hanya 750, tapi yang daftar sampai 1.500 orang,” kata Sukanto, Sabtu (24/4/2021).
Peserta vaksinasi tersebut merupakan masyarakat lansia dengan usia minimal 60 tahun. Mereka wajib ber-KTP Jawa Barat, lalu melakukan pendaftaran melalui website yang disediakan. Namun lansia yang bakal divaksinasi itu wajib didampingi oleh seorang pendamping. “Jadi sebetulnya ini juga menindaklanjuti program pemerintah dua lansia oleh satu orang pendamping nonlansia. Yang kita terima itu sekarang 250 nonlansia lalu yang lansianya 500 orang,” terangnya.
PIC IKA Unpar Alexander J Ricky mengatakan jika pihaknya digandeng sebagai panitia pelaksana vaksinasi Covid-19 untuk lansia dan disabilitas. “Kita digandeng untuk membantu percepatan vaksinasi lansia juga oleh pemerintah. Untuk di tempat umum mungkin baru kali ini, tapi kalau di lingkungan Unpar sudah beberapa kali kita laksanakan,” kata Alexander.
Sementara para penyandang tunanetra yang menjalani vaksinasi itu berasal dari Perkumpulan Tunanetra Kristen Indonesia (Petki) dan Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kota Bandung. Ketua Umum Petki, Yanto Pranoto, menjadi orang yang pertama menerima suntikan vaksin Covid-19. Dirinya mengatakan jika disabilitas terutama penyandang tunanetra juga jadi pihak yang wajib diprioritaskan untuk menerima vaksinasi.
“Untuk para penyandang tunanetra ini kan kebanyakan kerja sebagai tukang pijat atau massage, nah mereka kontak dengan orang. Kita minta diprioritaskan untuk divaksinasi tujuannya biar aman. Dan akhirnya disetujui pemerintah juga,” ungkap Yanto.