BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pastikan ketersediaan dan harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di Jabar stabil.
Secara umum, kata dia, harga berbagai komoditas pokok terpantau relatif stabil. Mesti ada kenaikan harga ayam potong dan minyak goreng namun masih wajar karena permintaan yang tinggi.
“Harga-harga tetap stabil walaupun ada kenaikan tapi wajar. Tadi kita mengecek hanya satu hingga dua komoditas saja tapi masih relatif aman,” ucap Emil di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Selasa (13/4).
Menurutnya, kenaikan harga dirasa masih wajar oleh masyarakat karena ada momentum Ramadan. Namun apabila harga kepokmas tidak terkendali dan stok minim dirinya bersama Bulog serta pemkab/pemkot akan menggelar operasi pasar.
“Ukuran kepuasan publik itu kalau ibu-ibu merasa wajar kenaikannya karena Ramadan. Kalau mereka sudah menjerit harga mahal saya biasanya suka kontak Bulog gelar operasi pasar,” katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Yuningsih menjelaskan, jelang datangnya bulan suci ramadan 2021 sejumlah harga kebutuhan pokok seperti daging ayam, daging sapi, dan telur tidak mengalami kenaikan harga atau relatif stabil.
“Komisi II sesuai dengan tupoksi, mengecek langsung harga kebutuhan bahan pokok di pasar ini relatif stabil,” ucap Yuningsih.
Sementara untuk harga beras eceran Yuningsih menyebut, tidak mengalami kenaikan karena musim panen beras tahun ini dinilai cukup berhasil sehingga pasokan beras dapat tercukupi.
“Untuk harga beras kemungkinan ke depan akan terus stabil, dikarenakan musim panen tahun sekarang cukup berhasil,” katanya.
Yuningsih menghimbau, kepada masyarakat dalam menyambut bulan ramadhan tahun ini untuk tidak berbalanja secara berlebihan. Pihaknya khawatir, hal tersebut bisa memicu terjadinya kenaikan harga akibat permintaan yang tinggi dari masyarakat.
“Karena tren kenaikan harga saat menjelang Ramadan sering terjadi, kami himbau kepada masyarkat berbelanja secukupnya saja, agar ketersediaan bahan pangan tetap stabil,” terangnya.
Lebih lanjut Yuninngsih berharap, agar tidak ada oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan moment menjelang ramadhan tahun ini untuk mengambil keuntungan berlebih dengan menimbun bahan pokok yang diperlukan masyarakat.