RANCAEKEK – Mentri Koordinator (Menko) Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta, jika ditemukan hambatan pada pelaksanaan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) harus segera dilaporkan.
Hal ini dikatakan, saat peninjuan ke Depo Kereta Cepat Tegalluar, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Senin (12/4) bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Ridwan Kamil.
Menanggapi keinginan Luhut, Direktur Utama (Dirut) KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, proses pengerjaan proyek sudah sesuai rencana yang telah ditetapkan.
’’Tadi pak menteri mengunjungi Rel Distribution Workshop, Welding Station, Heat Treatmet Station hingga Air Coolde Granding untuk melihat langsung proses pengelasan atau penambangan rel Kereta Cepat sepanjang 50 meter menjadi 500 meter,’’kata Dwiyana dalam keterangannya, Senin, (12/7).
Dia menuturkan, sesuai dengan keinginan menteri, pengerjaan proyek harus dipastikan sesuai schedule. Adapun jika menemui hambatan langsung dilaporankan.
Menurutnya, saat ini pihaknya sudah mulai menyiapkan operasi dan komersial, termasuk untuk maintenance.
“Jadi karena memang sudah mulai ada kereta pengiriman rel dari Cilacap kesini, sehingga proses penyiapan operasi sudah mulai dilakukan,” kata Dwiyana.
Pihak selalu berkoordinasi dengan pemerintah kota dan kabupaten. Sehingga, jika ditemukan masalah sepanjang itu relevan dengan pembangunan kereta api cepat, pasti akan dibantu.
Dwiyana menambahkan, seluruh progres pengerjaan KCJB sudah mencapai 70 persen. Saat ini sudah sampai tiga KA pengangkut rel kereta cepat yang dikirim dari Cilacap. Sudah 180 batang.
“Diharapkan proses pengerjaan 30 persennya tidak mengalami hambatan dan bisa selesai pada Desember 2022. kita berharap selesai sesuai schedule,” tandasnya. (yul/yan)