Diantaranya seperti Bank dan BUMN, yang memiliki program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), sehingga UMKM Kota Cimahi dapat mengakses permodalan dari lembaga-lembaga tersebut.
“Pendirian gerai UMKM ini juga ditujukan untuk meningkatkan kerjasama atau kemitraan antara UMKM yang satu, dengan UMKM yang lainnya di Kota Cimahi, sehingga memiliki keunggulan kompetitif dibanding produk-produk lainnya di pasar dalam dan luar negeri,” terangnya.
Di samping itu, Pemkot Cimahi juga telah berupaya memberikan berbagai solusi terhadap permasalahan yang dialami para pelaku UMKM, salah satunya melalui pelatihan, kompetisi inovasi, lomba dan pendampingan kepada para pekerja.
Yakni mereka yang bergerak di kelompok UMKM yang terdampak Covid-19 berdasarkan unit kompetensinya masing-masing, yang kemudian diramu kedalam sebuah event bernama Cimahi Small Business Innovation (CSBI) Competition, yang puncaknya diakhiri dengan pengumuman para pemenangnya melalui kegiatan malam anugerah kompetisi kelompok usaha mikro produktif dan inovatif pada 5 desember 2020 lalu.
“Sedangkan untuk tahun 2021 sendiri, ada beberapa rencana aksi yang akan dijalankan oleh Disdagkoperin terkait dengan pengembangan UMKM, diantaranya yaitu pendampingan 76 kelompok juara CSBI, 1 koordinator dan 8 pendamping. Fasilitasi perijinan dan standarisasi produk UMKM, 285 uji nutrisi, 50 halal, 83 haki, 100 label atau kemasan,” beber Ngatiyana.
Rencana aksi lainnya yakni, inkubasi bisnis, yang mencakup sarana prasara, pra inkubasi, pendampingan, pelatihan, promosi pemasaran dan kemitraan dengan jumlah peserta 75 tenant.
Pendampingan digitalisasi koperasi, untuk memanfaatkan peluang pengadaan barang dan jasa, gebyar kemitraan, fasilitasi perijinan industri, fasilitasi sarana prasarana perdagangan dan virtual expo, fasilitasi export import, operasi pasar murah bahan produk UKM, pameran produk unggulan, fasilitasi Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) tahun 2021 untuk 44 ribu pelaku usaha Kota Cimahi.
“Melalui FGD pemulihan ekonomi KPED Kota Cimahi, saya harapkan rencana aksi akan dijalankan oleh Pemkot Cimahi melalui Disdagkoperin dapat dikembangkan lagi, dan didukung oleh l rencana aksi yang di tetapkan oleh bidang-bidang lain di KPED,” tuturnya.
“Kami berharap kerjasama antara para pelaku usaha, institusi perbankan, organisasi pengusaha dan pemerintah dapat terus berjalan, sehingga terjadi sinergi dalam upaya bersama melakukan percepatan ekonomi nasional khususnya di Kota Cimahi,” sambung Ngatiyana. (fey/ziz)