BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menekankan larangan mudik bagi warga Jabar saat hari raya Idulfitri. Hal tersebut sebagaimana aturan dari pemerintah pusat melalui menteri PMK, Muhadjir Effendy.
Menurut Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, virus Covid-19 hingga kini masih memberi bahaya bagi masyarakat, terutama para lanjut usia (lansia).
“Karena pergerakan dengan jumlah masif itu mengancam kesehatan potensi dari lansia di kampung halaman. Karena kita tahu lansia ini begitu rentan terpapar,” ujar Kang Emil pada Rabu (7/4) di gedung Pakuan.
Ia pun membagikan peristiwa yang terjadi di Ciamis tahun lalu. Di mana terdapat lansia meninggal dunia karena Covid-19 akibat kedatangan keluarga yang mudik lebaran.
“Jadi sebuah contoh yang sudah ditunjukkan. Jadi kami tidak ingin itu kejadian kembali,” katanya.
Salah satu usaha Pemprov dalam mengurangi penularan Covid-19 saat libur lebaran nanti adalah dengan melakukan penyekatan di jalur tol.
“Kalau ada yang lolos itu nantinya akan dilakukan tes antigen. Dulu itu teknologinya masih kurang, tetapi sekarang sudah berlimpah. Ge Nose hanya Rp 25 ribu, kita akan lakukan deteksi,” ucapnya.
Nantinya, ungkap Emil, warga yang tetap nekat melakukan mudik akan diperintahkan melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Tidak boleh berkeliaran dahulu, harus isolasi mandiri,” ujarnya.
“Semata-mata tidak ingin mempersulit karena memang situasi sedang sulit. Mudah-mudahan bisa dipahami,” tambahnya.
Kang Emil pun berharap warga dapat mengerti mengenai situasi seperti sekarang ini dan meminta agar terus melakukan protokol kesehatan.
“Ini kasus sudah mulai turun, Jawa Barat sudah satu bulan kasus turun tidak ada zona merah,” bebernya.
Ia pun menganalogikan situasi sekarang ini seperti saat umat muslim melaksanakan puasa. “Seperti halnya kita saat Ramadan, kita berpanas-panas menahan lapar dan haus ketemu adzan Maghrib, indahnya luar biasa. Semoga akan indah pada waktunya,” pungkasnya. (Mg1/boy)