BANDUNG – PT Pos Indonesia bekerjasama dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk membuka layanan Pos Migran. Lewat layanan ini para pekerja migran dari Indonesia nantinya bisa mengirim uang ke kampung halaman dengan lebih mudah. Selain itu berbagai pembayaran yang dilakukan di Indonesia pun bisa melalui layanan tersebut.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, progam ni berawal dari mimpi untuk bisa membangun kemudahan bagi PMI. Selama ini akses bagi para PMI sangat minim termasuk dalam kemudahan penyaluran dana untuk keluarga mereka di desa-desa. Padahal PMI merupakan pekerja dari Indonesia yang memberikan banyak pemasukan kepada negara.
“Devisa dari PMI kita per tahun kemarin saja mencapai Rp159,6 triliun,” ungkap Benny di Kota Bandung, Selasa (6/5).
Ia menjelasakn, dengan pendapatan para PMI yang besar maka pemerintah harus memberi kemudahan kepada mereka ketika ingin mengirim uang ke Indonesia. Selama ini kemudahan tersebut dilakukan perusahaan asing, padahal perusahaan dalam negeri pun bisa melakukannya.
“Makanya mereka harus mendapatkan layanan yang VVIP. Dengan adanya aplikasi layanan dari dalam negeri, ngapain mau pakai perusahaan asing,” kata Benny.
Menurut Benny jumlah pekerja migra Indonesia cukup besar. Dari data yang ada di BP2MI ada sekitar 3,7 juta jiwa. Namun dari data world bank di mana banyak pekerja migran yang tidak terdata angka PMI bisa mencapai 9 juta.
Artinya ada gap dari data yang resmi dengan mereka yang masuk dan bekerja di luar negeri, tapi tidak secara resmi. “Mereka masuk lewat sindikat, mafia, atau bandit. Ini namanya ilegal,” ungkap Benny.
Menurutnya, kemudahan akses jasa keuangan lewat PT Pos Indonesia dikarenakan perusahaan BUMN ini memiliki perwakilan yang sudah ada di berbagai daerah. Di tingkat kecamatan saja PT Pos Indonesia sudah berdiri hingga 4.800. Kemudian di tingkat agen jumlahnya hingga 58.000.
Dengan jumlah yang besar ini maka interaksi antara penggunaan di pedesaan yang merupakan keluarga PMI bisa lebih mudah. Ke depan, akan semakin banyak tempat fisik dari Pos Migran Indonesia.