BANDUNG – Dinas pemadam kebakaran dan penanggulangan bencana (Diskar PB) Kota Bandung menegaskan bahwa memasuki bulan suci ramadan para anggota dari tim pemadam kebakaran akan tetap maksimal dalam bertugas.
“Saya yakini teman-teman akan tetap dalam keadaan siap siaga untuk menanggulangi potensi bencana yang ada di Kota Bandung,” tegas Kasie Kerjasama Kebencanaan Diskar PB, Imanuel Situmorang di balaikota Bandung, Kamis(1/4/2021).
Meskipun begitu, masyarakat diharapkan mengerti dan melakukan tindakan-tindakan pencegahan kebakaran. Seperti salah satunya memiliki Alat Pemadam Api Ringan (Apar).
“Warga kota Bandung memiliki andil untuk menekan tren kebakaran, disamping itu juga kami terus melakukan sosialisasi dan edukasi agar sebaiknya mempunyai alat pemadam api pribadi,” katanya.
Menurut Aritonang, kesadaran masyarakat soal kepemilikan Apar tersebut masih rendah. Padahal, harga alat tersebut tidak terlampau mahal untuk dibeli.
“Apar itu kan ada tingkatannya, kalau untuk yang rumah ukuran 100 meter persegi, saya kira itu cukup dengan apar tiga sampai lima kilo. Harganya dibawah Rp 1 juta itu. Apar ini mungkin anggapan kami ya, bagi sebagian masyarakat masih bukan suatu hal yang dianggap penting. Sementara alat tersebut merupakan barang yang harus dimiliki ya,” ujarnya.
Jika hal itu dianggap masih terlampau mahal, Aritonang menyarankan para warga untuk melakukan pembelian secara patungan. Dia pun menambahkan bahwa di tahun ini pihaknya memiliki program yang dinamakan musrenbang. Program tersebut merupakan kegiatan yang sifatnya aspirasi dari masyarakat.
“Pada saat rapat itu kita akan memberikan satu buah apar untuk kenangan-kenangan lah yang sifatnya bisa dipakai bagi warga yang membutuhkan,” pungkasnya. Mg1