Eden Strategy Institute: Kota Bandung Masuk 50 Besar Smart City Dunia

”Kami juga ingin mendorong kota-kota lainnya di dunia di berbagai kawasan agar secepatnya meluncurkan inisiatif kota pintar yang unik dan kreatif, meskipun mereka tidak termasuk dalam Top 50,” ungkapnya.

Dalam studi kota pintar tahun ini, Singapura muncul di peringkat teratas bersama Seoul, London, Barcelona, dan Helsinki.

Kota-kota ini tidak hanya maju dalam hal teknologi yang diadopsi di seluruh kota, tetapi juga dalam upaya pemerintahnya untuk membawa penduduk kota dalam perjalanan digitalisasinya.

Atas hal tersebut, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengapresiasinya. Menurutnya, ini merupakan indikator atas komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam meuwujudkan konsep ‘smart city’ sudah berada dalam jalur yang tepat.

Kebanggaan ini bisa menjadi motivasi agar konsistensi upaya ini bisa terjaga dan bahkan terus ditingkatkan.

”Terlebih dalam penghargaan yang diraih ini, Pemkot Bandung dapat dikatakan berada dalam kumpulan kota-kota besar dunia lainnya, seperti Seoul, London, Barcelona, Helsinki, yang dikenal sebagai kota-kota sudah sangat mau dan mapan dalam pengembangan kota pintar,” ucap Oded, Rabu (31/3).

Dia menuturkan, implementasi konsep smart city tetap menjadi bagian penting sebagai salah satu motor pembangunan di Kota Bandung. Khususnya dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Selain itu, sambungnya, konsep smart city juga diaplikasikan secara maksimal oleh Pemkot Bandung dalam rangka menangani pandemi Covid-19. Termasuk upaya pemulihan ekonomi yang saat ini tengah gencar dilakukan.

”Implementasi smart city ini akan terus saya dorong, meski pun saat ini kita tengah konsen menangani pandemi Covid-19. Namun, justru akan kita optimalkan konsep smart city ini dalam rangka penanganan termasuk mengatasi dampak dari pandemi ini,” ujarnya.

Saat ini, hampir seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkot Bandung sudah memanfaatkan kanal digital dalam memberikan layanannya. Baik itu layanan dari laman web ataupun melalui aplikasi yang tersedia lewat telepon seluler.

Sebagai contohnya, layanan dasar  kependudukan dan pencatatan sipil di Kota Bandung bisa diakses secara daring melalui aplikasi digital.

Begitupun dengan layanan perizinan di Kota Bandung yang sudah menerapkan system Online Single Submission (OSS).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan