BANDUNG – Kepedulian terhadap lingkungan di Sungai Cikapundung membuat Mamat Rasidi atau yang akrab disapa Abah Gopar, bersama beberapa kawannya yakni Asmal, Tedi Kusmayadi dan Iin Ina Marsina mendirikan suatu komunitas yang bernama Cika-Cika.
Komunitas tersebut sudah berdiri sejak tahun 21 Desember 2012. Diberi nama Cika-Cika karena sungai Cikapundung berada di wilayah Cikalapa.
Selain itu menurut salah satu pendiri Komunitas, Iin Ina Marsina, Cika-Cika (Kunang-kunang) dapat dikatakan sebagai pemantau lingkungan dan jika terdapat Cika-Cika di Sungai, berarti lingkungan sungai itu sangat bersih.
“Karena di sini nama wilayahnya Cikalapa jadi sambungkan juga, jadi Cika-Cika itu Cikalapa-Cikapundung. Untuk ke lingkungannya nyambung sebagai pemantau si cika-cikanya, kalau untuk kewilayahannya juga nyambung karena daerah sini namanya Cikalapa,” katanya saat diwawancarai di sekitar sungai Cikapundung, Minggu (21/3).
Program rutin yang dilakukan oleh Komunitas Cika-Cika adalah membersihkan sungai dengan bantarannya setiap hari Sabtu dan Minggu. Selain itu ada program olahraga, edukasi, seni budaya dan pembibitan tanaman, tapi program utamanya yaitu melestarikan sungai Cikapundung.
Kemudian Iin memaparkan konsep supaya masyarakat umum peduli terhadap sungai yakni dengan cara mengadakan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pelestarian sungai dan mengadakan acara rutin tahunan.
Diantaranya seperti mengadakan upacara hari sumpah pemuda di sungai Cikapundung dan mengadakan acara Milangkala (ulang tahun) Komunitas Cika-Cika dengan mengundang warga di sekitar sungai Cikapundung.
“Nah, pas mereka diundang itu, terlepas mereka mau selfie atau apa yang penting ibu sudah memperkenalkan bahwa sungai Cikapundung itu perlu perawatan yang dilakukan secara bersama-sama,” pungkasnya.
Komunitas Cika-Cika berharap dengan dibuatnya program-program tersebut, semoga semakin banyak masyarakat yang peduli untuk melestarikan sungai serta menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah ke sungai. (MG8)