Soal Lelang Fisik Stadion Sangkuriang, Diwacanakan pada Bulan Keenam

Soal Lelang Fisik Stadion Sangkuriang, Diwacanakan pada Bulan Keenam
GAGAL RENOVASI: Kondisi Stadion Sangkuriang saat ini masih tampak tidak terurus. Rencana revitalisasi pada 2020 harus diundur karena rencana mendapatkan bantuan dari pihak provinsi gagal terealisasi.
0 Komentar

CIMAHI – Realisasi fisik pembangunan Stadion Sangkuriang dipastikan tidak akan terlaksana dalam waktu dekat ini. Sebab, lelang fisik baru direncanakan Mei atau Juni mendatang.

Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi saat ini masih berkutat dengan persiapan lelang konsultan manajemen kontruksi yang diperkirakan memakan waktu sekitar dua bulan.

Kepala Disbudparpora Kota Cimahi, Budi Raharja mengatakan, setelah didapat pemenang konsultan manajemen kontruksi, maka akan dilanjutkan dengan review terhadap Detail Enginering (DED) mengenai kesesuain waktu dengan anggaran.

Baca Juga:Muncul Kasus Positif Aktif Baru, Angka Penularan Covid-19 di KBB Bertambah LagiKombinasikan dengan Teknologi, Wakil Mentan Sebut Pertanian di KBB Bakal Berkembang

“Proses ini akan diberi waktu satu bulan. Semoga tidak ada gagal lelang dan proyek fisik diprediksi tersisa 5 bulan antara Mei dan Juni,” terang Budi, Kamis (18/3).

Budi menjelaskan, proyek revitalisasi Stadion Sangkuriang ini masuk kategori besar sehingga harus menggunakan jasa konsultan manajemen kontruksi. Berdasarkan DED, anggaran kebutuhan revitalisasi tersebut mencapai Rp 270 miliar lebih.

Proses pengadaan jasa tersebutlah yang membuat lelang fisiknya menjadi terhambat. “Jadi kita harus melakukan lelang konsultan dulu. Selain itu terkendala oleh sistem yang baru mengenai anggaran masuk ke kota cimahi juga terhambat,” ungkap Budi.

Untuk tahun ini, revitalisasi Stadion Sangkuriang tidak akan rampung seluruhnya. Sebab anggaran yang tersedia dari bantuan Pemprov Jabar baru sekitar Rp 110 miliar. Untuk tahap awal ini, pembangunan akan meliputi stuktur kontruksi.

“Rencana tahap awal yang akan dibangun adalah struktur konstruksi dengan membongkar stadion lama, menggali, dan membuat basemen dari bawah,” terang Budi.

Budi mengakui anggaran yang akan digunakan cukup besar, meski secara teknis lahan Stadion Sangkuriang tidak memenuhi standar. Namun besaran anggaran tersebut lantaran adanya rencana pembuatan basement.

“Besaranya biaya dikarenakan adanya basement yang membuat biaya dianggap mahal. Basement sendiri digunakan untuk lahan parkir yang terbatas,” pungkasnya.

Baca Juga:Sebelum KBM, Dewan Minta Evaluasi PendidikanTahun ini, Peringatan Bandung Lautan Api Tanpa Pawai Obor

Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi bingung dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi yang membuat perencanaan anggaran Rp 274 miliar untuk revitalisasi Stadion Sangkuriang.

Menurutnya, anggaran tersebut terlalu besar lantaran tidak sesuai dengan luas lokasi Stadion Sangkuriang yang tidak sesuai dengan standar bertaraf regional maupun nasional.

0 Komentar