“Kami melakukan pendataan dan kami bisa sampaikan menjelang Ramadan ini ketersediaan bahan pokok termasuk beras aman tersedia. Jadi tidak perlu khawatir, harga juga relatif stabil. Harga yang bergejolak hanya cabai-cabaian, yang lain relatif stabil,” tandasnya.
Sementara itu, sejumlah masyarakat pun turut mengeluhkan kenaikan harga cabai tersebut, terutama para pelaku UMKM di sektor kuliner.
Mahda, yang merupakan pedagang seblak di Kota Bandung mengeluhkan kenaikan harga cabai yang begitu drastis di pasaran.
“Dari kemarin-kemarin kaget, harga cabai kok naik terus. Bahkan sekarang sampai 3 kali lipat harganya. Saya juga jadi bingung nentuin harga jual makanannya, apalagi seblak yang bahan utamanya sambel yang pasti butuh cabe,” ungkapnya.
Selain kondisi pandemi yang membuat omset penjualan menurun, mereka juga kebingungan dengan menentukan harga jual jika bahan-bahan pokok yang digunakan sebagai bahan dasar harganya melambung tinggi.
“Saya bingung jualnya gimana, kadang kondisi lagi pandemi gini juga suka susah jualinnya, jarang ada yang beli, sekarang kebutuhan pokoknya juga harga pada naik, kita sebagai pedagang bingung mau dimahalin takut ga ada yang beli, kalo dimurahin juga ga dapet untung kita,” ungkap Ali salah satu pelaku UMKM di Pasar Cihapit. (ayu)