Wakil Menkes Sebut Jabar Kehabisan Stok Vaksin

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan jumlah sasaran vaksinasi tahap II di Jabar sekitar 6,6 juta orang. Rinciannya, ada 4.403.984 lansia yang jadi target, sementara petugas publik mencapai 2.195.215 orang.

Selain itu, ia pun mendorong bupati/wali kota di Jabar untuk meminjamkan rumah dinasnya sebagai tempat pelayanan vaksinasi. Ia juga meminta institusi yang memiliki gedung besar untuk meminjamkan tempatnya.

“Hari ini kami maksimalkan para pengurus PWNU Jabar yang jumlahnya banyak. Kami selesaikan di hari ini. Untuk para ulama yang lain, kami akan atur jadwalnya sampai memenuhi target 6 juta orang di bulan Juni,” katanya.

Ia menyatakan akan memanfaatkan gedung-gedung besar sebagai tempat penyuntikan vaksin untuk mempercepat dan memperluas cakupan sasaran vaksinasi.

“Salah satunya rumah dinas (Gedung Pakuan), saya relakan untuk jadi tempat vaksinasi masyarakat. Jabar harus sukses vaksinasi dan kami sudah menghitung kalau hanya mengandalkan Puskesmas, tidak akan cukup. Maka, kami manfaatkan gedung-gedung besar,” tuturnya.

Di satu sisi, Komisi V DPRD Jawa Barat Ade Kaca, dorong Labolatorium Kesehatan (Labkes) Jawa Barat, menjadi tempat layanan masyarakat bertaraf internasional.

“Pada dasarnya kami mendukung adanya wacana migrasi status Labkes dari PTPD menjadi BLUD.  Ini sebagai upaya untuk  meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat,” katanya.

“Bila perlu, Labkes ini  kita bangun dengan  standar internasional untuk memaksimalkan pelayanan, mulai dari standar Gedung, Alkes, SDM dan fasilitas lainnya,” tambahnya.

Dia ingin meyakinkan sejauh mana upaya Labkes Jabar dalam memberikan layanan terhadap masyarakat. Demi kepentingan kesehatan masyarakat, ia pun akan support terus Labkes Jabar agar bisa meningkatkan pelayanan secara maksimal.

“Kami juga akan berkoordinasi dengan Banggar DPRD agar memberikan dukungan anggaran yang maksimal,” pungkasnya. (win)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan