JAKARTA – Mantan pevoli putri Indonesia Aprilia Manganang mengaku pernah dicurigai dan diprotes tim lain saat masih dengan status jadi dirinya yang lama. Hal itu membuat prajurit TNI berpangkat Sersan Dua tersebut stres. Kejadian itu terjadi pada SEA Games 2015. Banyak tim dari negara lain yang protes dan memintanya melakukan tes karena mengira dia adalah seorang laki-laki.
Dia kemudian mencurahkan isi hatinya itu kepada eks Pelatih Timnas Voli Putri Indonesia M Anshori. Beruntung Anshori menguatkan hati Aprilia kembali. “Dia tanya begini, “status saya di timnas bagaimana? saya bilang kamu tetap di timnas, saya tanggung jawab kalau kamu ada masalah nanti,” kata Anshori menceritakan kembali soal keresahan hati Aprilia dahulu.
Kemudian, dengan serangkaian tes, bukti dari KONI, dokter dan dokumen lainnya, Aprilia terus bermain dan berhasil mempersembahkan perunggu.
Aprilia kembali mengalami hal yang sama pada saat SEA Games 2017. Anshori mengatakan Aprilia saat itu sangat resah dan takut tak diterima tim lain.
“Saya bilang kamu tetap tunjukkan yang terbaik. Dia bisa terus di timnas dan membuktikan di SEA Games 2017 dapat perak,” terangnya.
Kini, Aprilia Manganang bukan lagi wanita. KSAD Jenderal Andika Perkasa telah mengumumkan perubahan gendernya sebagai pria setelah melalui serangkaian pemeriksaan dan operasi.
Dia tak lagi resah bertanding karena telah mendapatkan status yang jelas terkait jati dirinya. (JPNN)