CIREBON – RS harus menjalani operasi. Material peluru bersarang di punggung belakang. Remaja 16 tahun asal Sutawinangun, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, itu ditembak orang tak dikenal(OTK) di Jalan Cipto Mangungkusumo, Kota Cirebon, Selasa dini hari (9/3) sekitar pukul 02.45 WIB.
Informasi yang dihimpun Radar Cirebon, peristiwa itu berawal saat RS dan dan temannya berinisial MR (18) keluar dari tempat nongkrong untuk membeli kuota internet. Baru saja keluar dari area Pecilon dan tiba di Jalan Cipto sekitar SMAK Penabur, mereka berpapasan dengan mobil Avanza warna silver.
RS dan MR nyaris saja bertabrakan dengan mobil itu karena berebut jalan untuk menghindari lubang.
“Mobil memakan jalan karena menghindari lubang. Kami ambil kiri jalan. Kemudian ngebut, tancap gas,” tutur MR saat ditemui Radar di depan ruang IGD RSD Gunung Jati, tadi malam.
MR dan RS pun lolos dan membeli kuota. Bahkan sempat mengisi BBM di SPBU. Dalam perjalanan pulang, mereka berputar arah dan melintasi Jalan Wahidin. Siapa sangka, di Jalan Wahidin itu bertemu lagi dengan mobil Avanza tersebut. Di situlah MR dan RS dikejar. Mobil Avanza itu berisi empat orang laki-laki.
“Kami dikejar dari Wahidin menuju Cipto. Sampai depan Gramedia (seberang Gramedia, red) mobil memepet kami. Kemudian ada yang menembak hingga mengenai punggung RS yang lagi nyetir. Mobil para pelaku langsung memalang di depan motor kami,” katanya seperti dikutip dari Radar Cirebon (Fajar Indonesia Network Grup).
Para pelaku kemudian membentak MR dan RS dan menanyakan asal keduanya. Sambil bertanya, salah seorang pelaku memompa senapan angin di depan korban. MR dan RS ketakutan dan lari menyelematkan diri dengan mendorong motor ke sebuah gang kecil di lokasi itu.
MR dan RS pun mencari tempat sepi. Setelah lolos dari pengejaran, mereka lalu menelepon temannya untuk meminta pertolongan.
“Akhirnya teman-teman datang. Saya sama teman ada 6 orang langsung ke Rumah Sakit Permata meminta pertolongan medis di sana,” tandasnya.
Di tempat terpisah, Kapolres Cirebon Kota AKBP Imron Ermawan membenarkan adanya peristiwa penembakan itu. Ia langsung bergerak cepat dengan memerintahkan kasat reskrim untuk segera menindaklanjuti kasus tersebut.