Oleh karena itu, berkaca pada kondisi di berbagai negara di atas sebagai benmarck dan melihat bagaimana realita kondisi pengawas sekolah saat ini di Indonesia khususnya di Jawa Barat, tampaknya sudah saatnya dan sangat perlu untuk “Memuliakan Pengawas Sekolah”.
Adalah seorang Muhadjir Effendi, ketika masih menjabat Mendikbud sudah berkeinginan untuk memuliakan Pengawas Sekolah. Melalui proses perubahan peran dan fungsi dari pengawas sekolah kedalam sebuah pola karir.
Ditegaskannya, bahwa reformasi di sekolah tidak akan terjadi jika kepala sekolah dan pengawas sekolah belum dibenahi.
Ia menegaskan, pemerintah daerah dituntut untuk berani menciptakan pemerintahan yang bersih, termasuk dalam pengangkatan kepala sekolah dan pengawas sekolah yang harus berdasarkan kompetensi, bukan karena dipengaruhi kepentingan politik.
Statement Muhadjir ini mudah-mudahan sudah atau akan ditindaklanjuti oleh pejabat penerusnya.
Untuk mendukung pernyataan di atas, ingin saya sampaikan suara arus bawah yang datang dari seorang sahabat pelaksana kebijakan yang punya visi sama ingin memuliakan Pengawas Sekolah melalui sarannya sebagai berikut :
“Kenapa tidak menjadikan Jabatan Pengawas sebagai jabatan tertinggi dan bergengsi dalam struktur Fungsional.
Mereka adalah orang orang terpilih yang di ambil dari para Kepala Sekolah yang berprestasi. Sehingga Pengawas tidak identik sebagai jabatan buangan bagi mereka yang tidak bisa jadi Kepala Sekolah atau bagi Kepala Sekolah yang bermasalah.
Upaya memuliakan Pengawas sekolah sekaligus bentuk apresiasi, kepada mereka diberi insentif dan penghargaan dari Pemerintah ( Fasilitas mobilitas atau tunjangan lainnya sesuai regulasi ) sehingga Pengawas menjadi jabatan yang bergengsi dan di Idam-idamkan oleh semua tenaga fungsional dan Itu adalah jabatan puncak seorang fungsional.
Mereka adalah orang orang yg betul betul expert dan ahli dari sisi management dan substansi pendidikan sebab seorang Pengawas kalau boleh di ibaratkan adalah “Nara Sumber” yg harus tahu segalanya tentang pendidikan, tempat bertanya para Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Kependidikan lainnya”.
Saatnya Jawa Barat dengan jargon “Jabar Juara Lahir Bathin”, menjadi provinsi pertama yang mengapresiasi upaya untuk memuliakan para Pengawas Sekolah ini.