Disparbudpora Sumedang Lakukan Identifikasi Sejumlah Permasalahan Pengelolaan Aset Pariwisata

SUMEDANG – Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumedang, melakukan identifikasi sejumlah permasalahan baik dalam hal pengelolaan, kerjasama maupun aset pariwisata di kantor Disparbudpora Sumedang pada Rabu (10/3).

 

Terkait hal itu, Kepala Disparbudpora Kabupaten Sumedang, Hari Tri Santosa mengatakan bahwa dideklarasikannya Kabupaten Sumedang sebagai Kabupaten Pariwisata maka semua instrumen yang ada di wilayah Kabupaten Sumedang harus dapat bersinergi.

 

“Supaya dapat bersama-sama mendorong seluruh program dalam meningkatkan pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Sumedang,” kata Hari pada Rabu (10/3).

 

Dalam kegiatan tersebut, Hari juga mengatakan tujuan dari kegiatan tersebut supaya semua pihak dapat bekerjasama mengelola aset pariwisata.

 

“Saat ini saya mengundang sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lembaga atau organisasi dan para pengelola Kawasan Pariwisata yang ada di Kabupaten Sumedang dan semuanya kita undang untuk menggali dan identifikasi permasalahan-permasalahan,” ujarnya.

 

Terkait identifikasi tersebut, Hari menjelaskan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir guna mewujudkan Sumedang sebagai Kabupaten Pariwisata.

 

“Setelah identifikasi ini akan jadi evaluasi kami dan nanti akan disampaikan ke Bupati Sumedang, di mana kami akan terus mewujudkan Sumedang sebagai Kabupaten Parawisata kedepanya,” pungkasnya.

 

Sementara menurut salah satu yang hadir dalam kegiatan tersebut yakni Incu Buyut Peduli di Jatinangor, Dadang Mulyadi mengatakan bahwa hari ini mereka hadir ke lokasi bertujuan menyerahkan sejumlah laporan kegiatan yang digelar di Saung Budaya Sunda (Sabusu).

 

“Bahkan laporan yang lima tahun kebelakang juga kami cantumkan, supaya semua tahu bahwa kami sudah bergerak dalam hal melestarikan budaya Sumedang dengan berbagai macam kegiatan,” ucap Dadang pada Rabu, (10/3).

 

Ia menambahkan bahwa pihaknya telah bergerak di jauh-jauh hari, namun semenjak adanya wabah Covid-19, kegiatannya sedikit tersendat.

 

“Namun pada intinya segala sesuatu hal tentang Budaya, semuanya sudah kami persiapkan dan tinggal ‘Tandang Makalang’ tinggal nunggu persetujuan dari pemerintah saja, dan kami siap gelar baik dari segi digital, sosial, ekonomi, budaya semuanya sudah kami persiapkan,” tutup Dadang. (Mg6)

Tinggalkan Balasan