JAKARTA – Harga cabai melambung di sejumlah daerah, salah satunya di Jakarta dan Makasar yang harganya mencapai diatas Rp50.000 per kg. Kementerian Perdagangan (Kemendag) beralasan, kenaikan harga itu diakibatkan penurunan stok cabai di beberapa daerah, yang mengalami penundaan panen.
“Cabai itu rencananya harus sudah panen di awal Maret, ternyata ada bencana iklim yang luar biasa, mundur (panennya). Kita gak tau mundurnya sampai kapan, apa akan panen atau tidak, kita lihat nanti,” ujar Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Syailendra kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Rabu (10/3).
Syailendra memprediksi, panen cabai baru akan terjadi pada akhir Maret atau April mendatang. Kemendag, kata dia, terus memantau perkembangan harga di pasar dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait, termasuk Ditjen Hortikultura Kementan hingga kalangan akademisi. Menurutnya, perlu adanya suatu terobosan teknologi untuk memecahkan permasalahan cabai yang terus berulang.
“Cabai itu kalau masa peak-nya itu Rp5.000 per kg lho, kasihan petani. Padahal biaya (produksi) mereka saja sudah tinggi. Maka itu langsung rontok itu 30 persen (petani cabai). Itu kejadian Maret tahun lalu, makanya di Juni-Juli gak ada lagi petani yang mau menanam cabai,” ungkapnya.
Maka itu, lanjut Syailendra, diperlukan sebuah mekanisme berbasis teknologi yang bisa membuat stok cabai terkendali, namun harga di tingkat petani terjaga.
“Cuma ada dua cara menyelesaikan persoalan harga cabai melambung, pertama adalah mengatur pola tanam. Kedua adalah teknologi penyimpanan. Sampai saat ini belum ada teknologi penyimpanan cabai yang bisa tahan 1-2 bulan. Kalau bawang sudah ada di Brebes,” pungkasnya.
Sebagai informasi saja, dikutip dari laman infopangan.jakarta.go.id tercatat, harga cabai rawit merah per hari ini, Rabu (10/3) berada di angka Rp119.043 per kg. Kemudian cabai rawit hijau, tercatat di angka Rp66.304 per kg. Komoditas lain seperti cabai merah keriting harganya mencapai Rp57.377 per kg dan cabai merah besar di angka Rp54.358 per kg.
Harga komoditas cabai di Jakarta itu sudah menurun, berkisar antara Rp643 – Rp3.509 per kg dibandingkan penjualan pada Selasa (9/3) kemarin. (Fin.co.id)