BANDUNG – Sistem Proteksi Kebakaran Lingkungan (Siprokarling) merupakan terobosan dari warga Kota Bandung bagi permasalahan kasus kebakaran yang wilayahnya sulit dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran, sebuah sistem penanganan kebakaran di lingkungan yang bersifat partisipatif.
Di mana masyarakat dapat menjaga ketersediaan air di lingkungan rumahnya yang sewaktu-waktu ketika berada di dalam keadaan darurat kebakaran dapat dipergunakan untuk melakukan pemadaman.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyarankan bahwa di setiap Kecamatan/Kota Bandung harus memiliki alat sistem proteksi kebakaran lingkungan ini sebagai antisipasi setiap kepala daerah dalam menghadapi bencana kebakaran.
“Saya melihat suatu inovasi yang dibuat oleh kelompok anak muda ya, jadi metodenya sederhana ya tapi fungsi nya luar biasa, dari satu alat yang sederhana bisa difungsikan sebagai alat untuk memadamkan kebakaran di area sempit,” ucap Wakil Wali Kota Banddung Yana Mulyana saat diwawancarai ketika di acara Soft Launching Sistem Proteksi Kebakaran Lingkungan di Rooftof Bandung Trade Mall, Senin (8/3).
“Karena alatnya juga portable dan penggeraknya itu cukup hanya dengan sepeda motor, dengan adanya alat ini karena kita gak pernah tau kapan ada kebakaran dan di mana saja, dengan karakteristik Kota Bandung yang padat, jalannya juga cukup terbatas untuk bisa dilewati oleh mobil pemadam yang ada. Kayaknya alat ini bisa menjadi salah satu solusi upaya memadamkan kebakaran di tempat yang relatif sulit untuk dijangkau oleh mobil pemadam,” tambahnya.
Berawal dari memperhatikan setiap kejadian kebakaran, banyak sekali hambatan-hambatan petugas pemadam kebakaran untuk sampai ke lokasi kejadian.
Walaupun pada akhirnya kejadian kebakaran dapat ditangani, tetapi secara kualitas masih dirasakan sangat rendah, disertai kerugian yang ditimbulkan terutama untuk korban kebakaran masih sangat tinggi.
Maka munculah gagasan untuk membangun sistem proteksi kebakaran lingkungan (Siprokarling). Dengan maksud dapat mengurangi risiko kerugian dampak kebakaran.
Persediaan air yang dipergunakan adalah air bersih yang tersedia di rumah warga yang biasa ditampung dalam sebuah toren.
Dilengkapi dengan sistem pemipaan sederhana, membuat setiap rumah dapat menyalurkan airnya yang terpasang dalam sebuah pipa pengeluaran (outlet) sesuai teknis yang telah diatur.