KAB. SUBANG – Dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional, pemerintah telah melaksanakan serangkaian usaha terus menerus yang bertitik pada sektor pertanian, berupa pembangunan di bidang pengairan guna menunjang peningkatan produksi pangan.
Sementara itu, kondisi Jaringan Irigasi Macan di Kabupaten Subang saat ini mengalami sedimentasi pada saluran dan kerusakan pada beberapa bangunan bagi/sadap. Hal ini mempengaruhi layanan air irigasi ke sawah-sawah.
Merespon hal tersebut, Kementerian PUPR melalui BBWS Citarum, Ditjen Sumber Daya Air melaksanakan Rehabilitasi, Peningkatan dan Modernisasi Jaringan Irigasi SS Macan CS.
Proyek ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi saluran dan mengoptimalkan distribusi air irigasi ke sawah-sawah serta meningkatkan efisiensi penggunaan air irigasi.
PT Brantas Abipraya (Persero) – PT Bina Nusa Lestari (KSO), melalui proses tender, ditunjuk oleh BBWS Citarum untuk melaksanakan Rehabilitasi, Peningkatan dan Modernisasi Jaringan Irigasi SS. Macan Cs di Kabupaten Subang yang telah dimulai sejak November 2020 lalu.
“Kami berharap dengan proyek yang ditargetkan 2 tahun selesai ini dapat meningkatkan kapasitas saluran irigasi, mengembalikan fungsi layanan terhadap areal sawah, serta mengembalikan sistem irigasi dengan perbaikan bangunan bagi dan sadap,”ungkap Primadi Rahmansyah selaku Site Operasional Manager PT. Brantas Abipraya (Persero).
Iapun menambahkan, “Di sisi lain kami juga berharap dukungan dari warga, tokoh-tokoh masyarakat, dan pihak muspika agar pekerjaan ini berjalan dengan lancar dan kondusif sehingga dapat selesai susuai dengan waktu yang ditargetkan dan dapat segera dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar,”tambahnya.
Primadi menyampaikan kepada media untuk kegiatan yang sedang dikerjakan sampai dengan saat ini meliputi galian normalisasi saluran dan pekerjaan jalan inspeksi.
“Setelah saluran irigasi sudah di normalisasi, kami akan segera memulai pekerjaan pasangan batu kali dan lining precast pada dinding saluran,” tambahnya.
Selain itu, ditengah situasi Pandemi Covid – 19 yang berdampak pada mata pencaharian masyarakat, Kementerian PUPR mencanangkan program padat karya yang salah satunya menyasar masyarakat terdampak di sekitar kegiatan kontruksi.