SOREANG – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung, Yosep Nugraha mengatakan bahwa pihaknya selalu berkoordinasi dengan satgas Covid-19 dan juga Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung. terkait pemberian vaksin Covid-19 untuk pelaku pariwisata yang ada di Kabupaten Bandung.
“Di masa pandemi Covid-19, para pelaku usaha pariwisata di Kabupaten Bandung wajib menjalani vaksinasi Covid-19. Kita sudah melakukan pendataan, minggu lalu sudah kita inputkan datanya ada 1.000 pelaku usaha pariwisata,” ungkap Yosep saat dihubungi melalui telepon seluler, Kamis (25/2).
Yosep mengatakan, pelaku pariwisata yang diajukan untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 itu seperti pelaku wisata yang sifatnya layanan publik, mulai dari jajaran dinas pariwisata, pelaku wisata yang ada di objek wisata ditambah lagi pelaku kebudayaan.
“Datanya sekitar seribu kuota untuk vaksin tahap pertama, tinggal menunggu kapan akan dilaksanakannya,” kata Yosep.
Yosep menjelaskan, sebanyak 15 persen hingga 20 persen dari total pariwisata yang ada di Kabupaten Bandung, sudah mendapatkan sertifikasi Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan) atau yang biasa disebut dengan sertifikat CHSE.
“Kita mengusulkan Kemenparekraf agar kuota per kabupatennya diatur secara maksimal, kemudian prosesnya terintegrasi dengan kabupaten. Supaya bila ada satu destinasi yang mengurus sertifikasi CHSE juga bisa terkoneksi dengan dinas langsung. Jadi tidak harus menunggu pemberitahuan dari destinasi tersebut,” jelasnya.
Untuk saat ini, lanjut Yosep, prosesnya langsung secara online dan dilakukan oleh Kemenparekraf dengan tim yang ditunjuk, sehingga pihaknya hanya menerima informasi tentang jumlah hotel dan destinasi sudah melakukan sertifikat CHSE.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bandung, Use Juhaya berharap vaksinasi Covid-19 tersebut bisa segera menyasar para pelaku wisata, hotel dan restoran. Setelah ada vaksinasi, harapannya bisa ada kelonggaran di lokasi wisata.
“Mungkin kalau sudah vaksin berapa persen, pemerintah bisa memberikan kelonggaran untuk wisata,” kata Use.
Sementara itu, pengelola objek wisata Glamping Lakeside Rancabali, Marcel mengatakan bahwa vaksinasi itu penting dilakukan pada para pelaku usaha yang banyak berinteraksi dengan para wisatawan. Guna mempercepat proses vaksinasi tersebut, pihaknya menyarankan vaksinasi secara mandiri.