“Sebenarnya ini memang untuk warga yang ada di wilayah kecamatan Astana Anyar. Namun ada juga warga dari luar wilayah yang memang rutin untuk mendonorkan darah, itu diperbolehkan. Tetapi tetap dengan syarat memenuhi standar kesehatan,” jelasnya.
Tercatat ada sekitar 118 orang yang mendaftar, namun hanya ada 59 orang yang lolos untuk mendonorkan darahnya di kecamatan Astana Anyar.
“Untuk jumlah pendonor tercatat 59 orang yang lolos, 44 orang yang di tolak, dan 15 orang yang memiliki HB tinggi, dan mengkonsumsi makan obat,” ujarnya
Dimasa pandemi ini memang banyak orang yang beranggapan takut untuk mendonorkan darahnya, dan selama masa pandemi pun kegiatan ini dilaksanakan di luar ruangan. Tetapi dalam kegiatan ini semua sudah diatur sesuai dengan standar protokol kesehatan. Meliputi tersedianya wastafel, hand sanitizer, dan pengecekan suhu.
“Memang masih banyak orang yang takut untuk mendonorkan di masa pandemi ini, tetapi kita sudah berupaya untuk menerapkan prokes sebaik mungkin,” pungkasnya. (Mg3/wan)
