NGAMPRAH – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat meminta kepala desa mulai membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana).
Nantinya Destana akan berperan untuk memasifkan pelaksanaan sosialisasi dan edukasi soal potensi serta mitigasi kebencanaan melalui Kepala Desa masing-masing.
“Kita sebetulnya butuh bantuan Kepala Desa untuk melaksanakan sosialisasi kebencanaan. Termasuk pembentukan Desa Tangguh Bencana di KBB, yang keberadaannya sangat dibutuhkan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD KBB Duddy Prabowo saat dihubungi, Jumat (19/2).
Hingga saat ini baru ada dua Destana di Bandung Barat yang sudah terbentuk diantaranya Destana Desa Cihakuripan di Kecamatan Parongpong, serta Destana Desa Ciptaasih di Kecamatan Cipongkor.
Sementara pihaknya menargetkan penambahan dua Destana baru, yakni Desa Citatah di Kecamatan Kecamatan Cipatat dan satu desa lainnya di Kecamatan Gununghalu.
“Untuk yang sudah terbentuk baru ada dua Destana dari 165 desa di KBB. Tahun ini akan dibentuk dua Destana lagi. Sebetulnya masih kurang, tapi optimalkan dulu saja yang sudah terbentuk,” terangnya.
Destana sendiri diharapkan bisa menyadarkan masyarakat akan potensi bencana di wilayahnya masing-masing sehingga mengerti soal mitigasi bencana, minimal untuk diri sendiri.
“Di KBB ini kan semua bencana sebetulnya ada, tapi kalau setiap desa memang ada fokus bencana masing-masing. Misalnya di Cipongkor itu bencana yang sering terjadi tanah longsor. Nah warga setempat harus paham bagaimana mitigasi potensi bencana longsor,” jelasnya.
Selain bencana hidrometeorologi, masyarakat di KBB terutama Lembang, Ngamprah, Cisarua, dan Padalarang, dihadapkan pada potensi bencana gempa bumi Sesar Lembang meskipun belum diketahui kapan akan terjadi.
“Kita juga sekarang sedang rutinkan sosialisasi dan edukasi soal Sesar Lembang. Memang masih banyak warga yang kurang waspada, makanya perlu peran dari semua pihak untuk menyadarkan potensi bencana ini,” tandasnya. (mg6)