DEPOK – Gembira Ginting (59), warga Bulak Barat, Cipayung, Kota Depok mengaku sudah lama menutup warungnya yang terletak di bibir jalan Bulak Barat, sebelah jembatan Kelurahan Pasir Putih akibat sering terendam banjir.
Ginting menuturkan, banjir yang terjadi di kawasan bantaran sungai Pesanggrahan yang membelah dua kelurahan, yakni Kelurahan Pasir Putih dan Kelurahan Cipayung itu sudah jadi langganan warga.
Diduga, banjir terjadi akibat aliran air sungai yang kurang lancar, terlebih kondisi bangunan jembatan Pasir Putih yang terlalu rendah jadi pemicu tambahannya.
“Pemerintah memang sudah sering kesini (meninjau lokasi banjir), solusinya jembatan yang lama pun direnovasi. Tapi, ya begitu, banjir masih saja terjadi kala terjadi hujan lebat,” kata Ginting kepada awak media, Jumat (19/2).
Karena keseringan terkena banjir, Ginting pun memutuskan untuk menutup permanen gerai berisi barang peralatan listrik dan sembako miliknya.
“Akhirnya saya mutuskan untuk tutup, karena barang-barang di dalam sebagian rusak karena tidak sempat terselamatkan,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Munadi (50), yang juga Ketua RT 4/RW 8 Bulak Barat, mengatakan banjir terjadi karena penyempitan dan pendangkalan sungai.
“Ini banjir sering terjadi karena terjadi penyempitan dan pendangkalan sungai,” kata Munadi sambil menunjukkan area pendangkalan dan penyempitan sungai di area sebelahan TPA Cipayung.
Munadi bahkan mengatakan sempat tak percaya kalau pembangunan (renovasi) jembatan Pasir Putih mampu mengatasi masalah banjir di kedua kelurahan.
“Dulu, tepatnya ketika jembatan ini dibangun sekitar akhir 2019, saya masih ragu banjir bakal teratasi,” tukasnya.
Pasalnya, menurut dia, konstruksi bangunan jembatan hasil renovasi itu masih belum memadai untuk dilewati air sungai dengan volume lebih besar.
“Coba dilihat, itu jembatan tidak bisa dilalui air secara memadai, karena posisinya yang kurang terlalu tinggi,” ungkapnya.
Meski begitu, Munadi mengaku setelah dibangun jembatan baru kondisinya sedikit lebih baik dibanding sebelumnya. (Mg12/wan)